BELU, BeritaBhayangkara.com – Salah satu wujud toleransi dan kebersamaan, anggota Satgas pamtas Yonif Raider 142/KJ yang non muslim melaksanakan siaga dan mengamankan rekan-rekannya yang sedang menjalankan ibadah shalat Dzuhur berjamaah, ditengah menjalankan patroli patok perbatasan di wilayah Kabupaten Belu, NTT.
Hal itu sampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 142/KJ Mayor Inf Ikhsanudin dalam rilisnya, Belu, NTT, Selasa (24/9/2019). Dikatakan Dansatgas, ibadah merupakan hak yang melekat terhadap setiap individu, termasuk bagi Prajurit.
“Oleh karenanya, sebagai pimpinan, kami senantiasa memberikan penekanan dan kesempatan kepada anggota untuk menyegerakan ibadah, meski sedang melaksanakan kegiatan atau tugas,”ujar Ikhsan.
Namun tentunya, lanjut Ikhsanudin, karena dihadapkan dengan berbagai kegiatan selaku Satgas Pamtas, pelaksanaannya diatur dengan tanpa mengabaikan tindakan taktis.
“Dalam penugasan ini, justru toleransi masing-masing anggota semakin kuat. Itu tidak terlepas dari tanggungjawab akan keselamatan sesama keluarga besar satu satuan , yaitu Satgas Pamtas Yonif 142,”jelasnya.
Seperti yang dilakukan anggota Satgas di Pos Moubusa, ditengah menjalankan patroli patok perbatasan di wilayah kec Raihat (Minggu,22/9/2019), anggota Satgas yang Non Muslim menjalankan siaga ketika rekan-rekannya menjalankan shalat Dzuhur berjamaah.
“Ini juga merupakan salah satu nilai yang senantiasa ditanamkan dalam diri prajurit TNI, khususnya Angkatan Darat, seperti kami. Tugas pengabdian adalah utama, namun yang paling utama adalah mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga setiap niat, gerak dan langkah kita senantiasa mendapatkan ridho Nya,”tegas Ikhanudin.
Alhamdulillah, lanjut Ikhsanudin, hingga saat ini, perjalanan tugas Satgas Pamtas berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan.
“Yang paling utama lagi, dengan ridho Allah SWT, kita bisa mendarmabaktikan diri dan satuan kita demi rakyat dan negara,”tegasnya.
Terpisah, senada dengan penyampaian Dansatgas, selaku Danpos Moubusa, Sertu Devi, menyatakan bahwa dimanapun mereka berada, ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu merupakan wujud dari syukur seorang hamba kepada yang menciptakannya.
“Dengan beribadah, kita berserah diri dengan ikhlas, agar apa yang kita lakukan akan mendapatkan ridho Nya, sehingga selaku patriot bangsa kita dapat menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, serta tentunya dapat turut serta membantu masyarakat mengatasi kesulitan yang dihadapinya,” tandas Devi.
Selain itu, lanjut Devi, kami semakin kompak dan saling menjaga, meski diantara kami ada yang berbeda agama tapi semuanya dapat saling menjaga dan bertoleransi, agar satu sama lain menjalankan ibadah kepada Sang Pencipta.
“Oleh karena itu, dalam berbagai kegiatan, sebagaimana senantiasa disampaikan Dansatgas kepada kami, jika telah masuk waktu ibadah, baik yang beragama Islam, Nasrani maupun Hindu, kita atur agar dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya,”pungkas Devi.
Pewarta: Ptri