KERINCI, BeritaBhayangkara.com – Sudah sekian lama penumpukan sampah tanah di depan pintu masuk terminal Pasar “Tanjung Bajure” Kota Sungai Penuh belum mendapatkan penanganan yang serius. Hal ini membuat resah warga dan para pedagang disekitar.
Masih tingginya curah hujan dan pekatnya kemarau di Kota Sungai Penuh berimbas pada munculnya bau menyengat dari tumpukan sampah dan tanah di sekitar lokasi tersebut. Saat melakukan peninjauan, Awak beritabhayangkara.com, pada Jumat (10/04/20) ke lokasi, menjelaskan bahwa para pedagang mengadukan permasalahan ini untuk mendapatkan tindakan penanganan lebih lanjut.
“Kami sudah memberitahukan kepada petugas kebersihan, namun mereka hanya membersihkan sampahnya saja, padahal tumpukan tanah yang sudah membusuk yang berpotensi sebagai sarang kuman dibiarkan begitu saja, apalagi saat cuaca panas siang hari, baunya begitu menyengat,” ungkap salag seorang pedagang inisial SF.
Menindaklanjuti permasalahan ini, crew beritabhayangkara.com mencoba melakukan kontak dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Sungai Penuh, namun hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan.
Seiring dengan mewabahnya kasus Virus Corona (Covid-19), termasuk wilayah Kota Sungai Penuh sudah seharusnya permasalahan ini mendapatkan penanganan yang cepat dan tanggap.
Masyarakat berharap, disamping penyemprotan disinfektan secara massal, penanganan kebersihan dari dinas yang ditunjuk harus pula dilaksanakan secara maksimal. Para pedagang juga mengungkapkan bahwa selama ini mereka telah melakukan kewajibannya yakni dengan selalu membayar retribusi, tentunya harus pula berbanding lurus dengan hak kenyamanan dan keamanan dalam berdagang, termasuk kenyamanan akan area kebersihan sekitar, ujar salah seorang pedagang lain inisial MA.
Kita berharap masalah ini akan cepat teratasi. Karena Pihak Pemkot sudah mengatur dalam Perda Kota Sungai Penuh No.9 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, dimana pada Pasal 8 (ayat) berbunyi bahwa SKPD bertanggungjawab melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan sampah di daerah. Jadi, dengan koordinasi dan memaksimalkan tugas dan tanggungjawab yang ada, sebenarnya hal ini akan cepat tertangani. Masyarakat pun diharapkan ikut pula berpartisipasi dalam pengurangan dan penekanan permasalahan sampah ini, guna tercapainya lingkungan yang nyaman dan bersih. (JH/NP)