banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Mantan Kepala Sekolah Lukiskan Lambang Burung Garuda di Tugu Durian

Abdul Wahab (68) mantan kepala sekolah SD di Desa Bi'ih asyik melukis Burung Garuda di Bundaran Tugu Durian Gerbang masuk Desa Bi'ih

MARTAPURA, BeritaBhayangkara.com – Lagi-lagi Seorang warga Bi’ih menorehkan goresan tangannya lewat lukisan burung garuda di tugu durian. Abdul Wahab (68) mantan kepala sekolah SD di Desa Bi’ih asyik melukis Burung Garuda di Bundaran Tugu Durian Gerbang masuk Desa Bi’ih. Bundaran Tugu Durian dibangun Satgas TMMD 108 Kodim 1006/Martapura, dengan dilengkapi alat kuas dan minyak, perlahan-lahan beliau melukiskan burung Garuda Indonesia pada Kamis (30/07/2020).

Lekukan demi lekukan, dirinya membentuk menjadi sebuah burung Garuda Indonesia. Bahkan beliau mulai mengerjakan dari pagi hari sekira pukul 07.00 Wita dengan mengerjakannya seorang diri.

Saat tim media menanyakan kepada bapak Abdul, tujuan beliau melukis burung Garuda dirinya mengatakan, “Saya sebagai anak pribumi dari desa Bi’ih memiliki rasa cinta kepada Tanah Air Indonesia. Maka dengan lukisan yang saya buat kali ini, sebagai ungkapan saya karena Desa Bi’ih ini memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah dan bersyukur dengan pembangunan Infrastruktur dari jajaran Satgas TMMD.

“Abdul wahab mengatakan dengan melukis, saya dapat membantu mempercantik tugu durian ini agar tampak lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Dansatgas TMMD Letkol Arm Siswo Budiarto mengapresiasi kreatifitas pensiunan kepala sekolah tersebut yang turut memberi warna lambang burung garuda. Dansatgas ikut terjun langsung melengkapi warna lambang burung garuda yang ada di dinding tugu durian itu.

Dansatgas mengatakan, saya bersyukur bahwa disini ada anak bangsa yang juga mempunyai bakat terpendam seperti Pak abdul wahab ini. Beliau sangat antusias memberikan warna tersendiri untuk keindahan dari tugu durian yang ada di desa Bi’ih ini, ucapnya.

“Semoga tugu durian ini menjadi kebanggaan kita semua khususnya kebanggaan warga desa Bi-ih,” tutup dansatgas. Beliau berpesan bahkan dengan saya melukis ini dapat dikenang oleh anak cucu warga desa Bi’ih. (Putri)