PESSEL, BeritaBhayangkara.com – Kurang lebih 35 kilometer menuju lokasi longsor dan banjir di Kampung Langgai, Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan ditempuh oleh Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Sri Wibowo, S.I.K., bersama anggota.
Dalam perjalanannya, Kapolres Pesisir Selatan bersama anggota harus menempuh jalan sempit, serta menitih jembatan gantung dengan kondisi jalan berlumpur yang turut didampingi Walinagari Ganting Mudiak Utara, Surantih.
Berdasarkan informasi warga setempat, bahwa jalan menuju lokasi longsor Kampung Langgai, Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kecamatan Sutera, adalah jalan buntu. Tidak menghubungkan antara kabupaten satu dengan kabupaten lainya (bukan jalan utama).
“Ini jalan buntu, kampung Langgai, Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kecamatan Sutera, tidak bisa tembus kemana-kemana,” kata Ranto warga setempat kepada awak media ini, Senin (11/1).
Menggunakan sepeda motor trabas, Kapolres Pesisir Selatan melihat dari dekat kondisi kampung Langgai yang terkena longsor beberapa hari lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendaraan roda dua (sepeda motor) bisa melewati, sedangkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Sedangkan untuk operasional alat berat escavator, tidak bisa melintas karena kondisi jembatan gantung yang tidak cukup memungkinkan untuk di lewati alat berat.
Usai melihat dari dekat lokasi longsor, Kapolres melanjutkan pengecekan ke kampung Akad, Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang didampingi Kapolsek Lengayang.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Pesisir Selatan AKBP Sri Wibowo, S.I.K., mengatakan, bahwa hasil kegiatan pengecekan ke lokasi longsor di kampung Langgai, Kecamatan Sutera memang ada beberapa titik longsor, namun secara keseluruhan aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Sedangkan akses kendaraan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kepada masyarakat, Sri Wibowo mengimbau agar tetap mewaspadai anomali cuaca yang tidak menentu. Termasuk, bersama-sama mengawasi aktivitas ilegal logging di wilahnya, jika ada perambahan hutan secara ilegal segera laporkan ke pihak Polsek ataupun Polres Pesisir Selatan, untuk nantinya akan kita tindak tegas.
“Mari kita jaga lingkungan kita, jangan sampai hal itu menyebabkan bencana, seperti banjir dan tanah longsor,” kata Sri Wibowo.
Lebih jauh, Sri Wibowo mengungkapkan bahwa penanganan musibah ini harus dilakukan bersama-sama dengan pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas terkait untuk segera penanganan cepat agar aktivitas warga dapat kembali normal.
Terkait untuk perambahan hutan atau ilegal logging, Sri Wibowo telah memerintakan jajaran Kapolsek melakukan patroli wilayah, tindak tegas jika ada oknum pelaku ilegal logging.
“Sedikit bantuan dari Polres Pesisir selatan kita serahkan kepada warga di Kampung Akad, minimal bantuan ini bisa membantu warga yang sedang mengalami cobaan banjir,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Armis warga kampung Akad, Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang dihadapan Kapolres menyampaikan kecemasan dan khawatir akan banjir susulan, apalagi sampai berita ini diturunkan hujan masih cukup tinggi.
“Kita dan warga lain berharap sama Pak Kapolres bisa membantu menyampaikan kepada Pemkab dan dinas terkait, untuk mempercepat penanganan normalisasi sungai batang lengayang,” harap Armis.
Atas bantuan dari Kapolres, Armis mengucapkan terima kasih. Dan bantuan ini cukup membantu warga disini. Ada beberapa rumah warga yang terkena dampak banjir, sedangkan tiga rumah rusak akibat tersapu air sungai.
Di kampung Akad sendiri, Kapolres Pesisir Selatan cukup prihatin dengan kondisi warga yang terkena musibah yang sekaligus melihat dari dekat kondisi rumah warga yang rusak tersapu banjir. (Mardoni)