TABALONG, BeritaBhayangkara.com – Mendidik individu tentang kesehatan dipandang sebagai cara untuk membuat orang lebih mandiri dalam kesehatan, terlibat dalam perawatan diri, dan menjadi konsumen informasi layanan kesehatan yang lebih baik. Karena kekhawatiran tentang peningkatan biaya perawatan kesehatan dan seterusnya.
Orientasi promosi kesehatan mengarah pada penekanan pada perilaku dan penekanan pada lingkungan — baik fisik maupun sosial. Mengurangi Risiko Kanker Lingkungan: Apa yang Dapat Kita Lakukan Sekarang, yang berfokus pada perilaku individu, diagnosis, dan perawatan daripada risiko paparan lingkungan. “Sejumlah besar dokumen penelitian yang berkembang banyak sekali dan diduga faktor lingkungan yang terkait dengan disfungsi genetik, kekebalan tubuh, dan endokrin yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.”
Menyikapi hal itu, Tiga Pilar di Kecamatan Murung Pudak mencontohkan beberapa kompleksitas dalam mengambil pendekatan pencegahan primer terhadap kesehatan, yaitu untuk mencegah masalah kesehatan dari awal. Ada banyak pilihan yang dibuat ketika menentukan bagaimana meningkatkan atau menjaga kesehatan, dan satu adalah pilihan intervensi tingkat individu atau lingkungan.
Asma sering kali dipicu oleh sesuatu di lingkungan seperti asap tembakau, jamur, polusi udara, sisa-sisa kecoa, masuk angin, dan flu. Begitu serangan dimulai, penderita asma menghirup udara dan, tanpa pengobatan cepat, dilarikan ke ruang gawat darurat. Tidak ada kelas ekonomi atau sosial yang terhindar. Mengapa semua penyakit ini dengan cepat meningkat pada saat yang sama di negara maju dan menyebar ke negara berkembang saat penyakit itu menjadi lebih kebarat-baratan? Mungkinkah itu hanya kebetulan? Jika ada sepuluh dari tulah modern ini, apakah ada sepuluh penyebab terpisah? Sepertinya tidak mungkin. Atau mungkinkah ada satu penyebab mendasar yang memicu semua peningkatan paralel ini? Satu penyebab lebih mudah dipahami; itu lebih sederhana, lebih pelit. Tetapi penyebab apa yang cukup besar untuk mencakup asma, obesitas, refluks esofagus, diabetes remaja, dan alergi terhadap makanan tertentu, di antara yang lainnya? Makan terlalu banyak kalori bisa menjelaskan obesitas, tapi bukan asma; banyak di antara anak-anak penderita asma yang kurus. Polusi udara bisa menjelaskan asma tapi bukan alergi makanan. Banyak teori telah diajukan untuk menjelaskan setiap gangguan: kurang tidur membuat Anda gemuk; galur gandum yang direkayasa secara genetik bersifat racun bagi usus manusia; dan seterusnya.
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar, merupakan keharusan dalam pencegahan penyebaran COVID-19. Hal ini dapat dilakukan dalam pembiasaan pola hidup bersih dan sehat.
Pola Hidup Bersih dan Sehat perlu dilakukan secara menyeluruh, baik untuk diri pribadi, keluarga, serta lingkungan sekitar melalui. Pahami kondisi kesehatan anda masing-masing. Imunitas yang baik merupakan salah satu benteng pencegahan COVID-19. Memahami kondisi kesehatan pribadi, termasuk risiko penyakit atau masalah kesehatan tertentu yang dimiliki akan membantu dalam pencegahan atas COVID-19. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Mengubah pola makan kita ke arah menu yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Konsumsi vitamin dapat ditambahkan sesuai dosis pemakaian.
Perbanyak asupan cairan untuk tubuh. Minum air hangat 6-8 gelas sehari selain bermanfaat untuk menjaga asupan cairan tubuh. Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Lakukan aktivitas fisik atau olahraga yang cukup, menggunakan masker, dan social distancing. Masa pencegahan pandemi COVID-19 ini bisa menjadi momen tepat untuk menghentikan kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol. Istirahat yang cukup, untuk badan dan pikiran. Tidak hanya tubuh yang memerlukan cukup istirahat, pikiran juga demikian. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, serta lingkungan sekitar yang bersih dan sehat menjadi kunci dalam mendukung pola hidup yang bersih dan sehat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Murung Pudak Iptu Samsu Suargana, S.AP. dalam keterangan tertulisnya kepada awak media ini dalam kegiatan gotong-royong yang dilaksanakan Tiga Pilar Kec. Murung Pudak bersama Tiga Pilar Kel. Pembataan dengan warga Sekitar Jl. Padat Karya Kel. Pembataan, pada Jumat (09/02/2021).
Kegiatan gotong-royony yang dimulai sekitar pukul 08.00 Wita bertempat di Sepanjang Jalan Padat Karya Rt. 10 Kel. Pembataan yang diikuti langsung oleh Kapolsek Murung Pudak Iptu Samsu Suargana, S.AP beserta 5 Orang Anggota, Danramil – 04 Tanta Murung Pudak Kapten Inf. Hartoto beserta 5 Orang Anggota, Camat Murung Pudak Rahmatullah Putra Perdana, S.STP, M.IP, Lurah Pembataan Muhammad Rijani, Bhabinkamtibmas Kel. Pembataan Bripka Edi Apriadi, Babinsa Kel. Pembataan dan Ketua Rt. 06, Rt. 08, Rt.10, Rt 13 Kel. Pembataan bersma Warga sekitar Jalan Padat Karya.
“Mari kita tanamkan kesadaran terhadap lingkungan baik sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan juga akan kebersihan lingkungan,” tutup Kapolsek Murung Pudak Iptu Samsu Suargana, S.AP.
Adapun Sasaran dalam kegiatan Gotong Royong tersebut yakni membersihkan rumput dan semak belukar serta sampah yang berada di sisi sepanjang Jalan Padat Karya Rt. 10 dan Rt. 13 Kel. Pembataan dengan Tujuan untuk menciptakan suasana yang bersih dan asri serta mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang disebabkan terhalangnya pandangan akibat rimbunnya rumput dan pepohonan di sisi Jalan. Kegiatan Gotong Royong Berakhir sekira pukul 09.405 Wita, berjalan aman dan lancar. (Anang)