banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Nyatakan Sikap, Lembaga Adat Papua Minta KKB Ditetapkan Sebagai Organisasi Teroris

Lembaga Masyarakat Adat beserta Dewan Adat Papua dan Badan Musyawarah Adat Kabupaten Nabire menyatakan KKB sebagai organisasi teroris

PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) beserta Dewan Adat Papua (DAP) dan Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Nabire menyatakan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin brutal. Karena itu, KKB statusnya layak dinaikkan menjadi organisasi teroris.

“Kami LMA dan seluruh unsur adat Nabire meminta Pemerintah Pusat, DPR, BNPT dan pihak terkait lainnya untuk menaikkan status kelompok Kriminal ini menjadi organisasi teroris sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku,” kata Ketua DAP Nabire, Herman Sayori dalam pernyataan sikapnya terkait aksi kebrutalan KKB, Senin (26/4/2021).

Ketua LMA wilayah II Nabire Socrates Sayori didampingi Ketua DAP Nabire Herman Sayori dan Melkisedek Rumawi selaku Ketua BMA Nabire ini, membacakan poin-poin yang mengutuk aksi brutal itu.

Menurut pihak Adat, aksi-aksi kekejaman KKB sudah bisa dikategorikan aksi teroris yang harus mendapat penindakan selayaknya teroris, bukan lagi kriminal.

Aksi kebrutalan KKB terbaru mengakibatkan Kabinda Papua Mayjen TNI Anumerta I Gede Putu Danny Nugraha Karya gugur akibat ditembak kelompok tersebut, Minggu (25/4/2021).

Herman Sayori juga mengutuk aksi KKB yang telah menelan banyak korban jiwa dan membuat kehidupan masyarakat Papua tidak tenang. “Kami mengutuk aksi kekerasan dan pembunuhan serta pembakaran gedung sekolah dan rumah Kepala Suku oleh KKB di Beoga Kabupaten Puncak. Aksi kekerasan KKB ini sudah melanggar hukum adat dan agama,” kata Socrtes Sayori.

Lembaga Adat juga mendukung penuh upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh TNI-Polri terhadap kelompok KKB yang sudah sangat meresahkan masyarakat. “Kami sebagai perwakilan Adat di Kabupaten Nabire mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka cita yang mendalam kepada para korban, baik kepada dua orang guru, seorang siswa dan Kabinda Papua, semoga para korban diterima disisi Tuhan,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Pemuda Adat Papua Jan Arebo yang menilai bahwa aksi-aksi yang dilakukan KKB tersebut sudah biadab dan di luar batas, sehingga keberadaan KKB di Papua sudah tidak bisa ditolerir lagi oleh Negara. “Saya sangat mengutuk keras aksi itu. Kebiadaban mereka (KKB) sudah tidak bisa ditolerir lagi oleh negara,” tegas Jan, pada Minggu malam (25/4).

Menurutnya, negara sudah tidak ada alasan lagi dan harus segera memutuskan KKB sebagai organisasi teroris. “Segera tetapkan mereka sebagai teroris agar TNI-Polri bisa cepat membasmi habis mereka,” pungkas Jan. (**)