BATAM, BeritaBhayangkara – Tidak ada keunggulan nyata di seluruh dunia ini yang dapat dipisahkan dari kehidupan yang benar. Hal itu yang memotivasi Lurah Sei Lekop, Agus Sofian cepat tanggap dalam mengatasi setiap persoalan yang terjadi di wilayah kerjanya Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Lurah Sei Lekop, Agus Sofian dengan kesesuaian dan efektivitas pribadi dan untuk hubungan yang sehat dan tumbuh dengan orang lain, tancap gas dalam melayani dan membenahi persoalan yang ada di wilayah kerjanya.
Dengan bekerja keras untuk bersikap ramah terhadap mereka dan memperlakukan mereka dengan benar, kerja nyata yang dilakukan Lurah walaupun di luar jam dinas kerja, Agus panggilan akrab Lurah Sei Lekop itu tetap bertanggung jawab dan memenuhi panggilan kerjanya dengan melayani masyarakat.
Di hadapan awak media saat ditemui, Sabtu (05/03/2022), Lurah Sei Lekop menjelaskan, bahwa baru menyelesaikan persoalan yang sudah cukup lama yakni terkait sengketa tumpang tindih kepemilikan lahan dan pematangan lahan Kaveling Siap Bangun (KSB) yang berlokasi di Sei Lekop Blok E 112 RT 03/RW 11, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam.
Persoalan ini sudah cukup lama berlangsung, kurang lebih enam (6) tahun berselisih saling klaim kepemilikan. Pihak-pihak yang saling klaim kepemilikan lahan tersebut, akhirnya telah mencapai kesepakatan.
Menindaklanjuti mediasi persoalan tersebut, H. Agus Sofian mengarahkan untuk dilakukan di Polsek Sagulung, yang turut dihadiri Ketua RT 03/RW 11, Bhabinkantibmas Sagulung, Jonni, H, Babinsa, Yon Friadi, dan pihak Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) yang diwakili Bapak Sutikno, Arief, Erma Neli, dan pihak pengguna lahan.
Dalam kesempatan itu, Agus turut mengucapkan terima kasih kepada Bhabinkamtibmas, Babinsa dan pihak BP Batam yang hadir dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Saya berpesan dan mengimbau kepada masyarakat agar jeli dan teliti dalam mengecek keabsahan surat-surat dalam melakukan pembelian Kaveling, agar tidak terulang lagi kejadian yang serupa,” ujarnya mengakhiri. (Parman)