PESSEL, BeritaBhayangkara – Pawai obor mewarnai malam takbiran Idul Fitri 1444 Hijriah di Kenagarian Amping Parak, khususnya di Kampung Padang Tae, pada Kamis (19/4/2023) malam.
Pawai obor ini banyak diikuti kelompok umur anak usia sekolah atau pelajar. Ratusan anak yang mengikuti pawai tampak bersuka cita, terlihat dari raut wajah yang penuh canda dan tawa sambil membawa obor.
Mereka sangat antusias berjalan memegang obor, sambil diiringi suara bedug dan kumandang takbir. Tradisi pawai ini dilaksanakan secara swadaya oleh kelompok pemuda di Kampung Padang Tae.
Walaupun sempat vakum dua tahun terakhir karena Covid-19, kegiatan tahunan ini kembali disemarakkan. Peserta pawai, dimulai dari simpang SMAN 2 Sutera, kemudian berjalan berkeliling sepanjang rute yang telah ditentukan, di Kampung Padang Tae dan sekitarnya.
Salah satu warga takbiran keliling Edho Simor mengatakan, dengan takbiran keliling dan pawai obor tersebut menyambut malam takbiran Idul Fitri dengan penuh suka cita. Pawai keliling dan takbiran keliling tersebut sudah tradisi setiap perayaan hari besar Islam salah satunya takbiran keliling sebagai bentuk rasa suka cita di malam takbiran.
“Iya, malam ini kita lagi takbiran keliling kampung sama pawai obor, yang ikutnya dari anak kecil, pemuda-pemudi dan orang dewasa. Pakai mobil dan berjalan kaki,” kata Edho Simor.
Edho Simor melanjutkan, takbiran keliling tersebut sambil menabuh bedug dan pernak-pernik lebaran yang ditempelkan di mobil pick up.
“Takbiran keliling sambil nabuh bedug. Kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi setiap lebaran Idul Fitri dalam setahun sekali,” lanjutnya.
Seruan kumandang takbir terdengar, malam takbiran yang dinantikan bagi seluruh umat muslim di dunia. Tradisi lebaran di Indonesia terasa sangat kental dari berbagai daerah dengan cara yang berbeda dan unik. (*)