PESSEL, BeritaBhayangkara – Kehadiran sejumlah tokoh masyarakat Nagari Bukit Buai Tapan disambut baik oleh pihak Perusahaan PT. CCI, Kamis (31/8/2023) di Kampung Rawa Bubur, Nagari Bukit Buai Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat yang dihadiri Pihak Muspika Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Staf Kasi Pemerintah Kecamatan BAB Tapan, Waka Polsek Tapan, Babinsa, Wali Nagari Bukit Buai Tapan, Manajer PT. CCI dan Staf, Bamus Nagari, Ketua Pemuda Nagari, Ninik Mamak, Cadiak Pandai, Bundo Kandung dan tokoh masyarakat Nagari Bukit Buai Tapan.
Tokoh Masyarakat, Aljufri berpesan, tujuan dan maksud kehadirannya dengan tokoh masyarakat Nagari Bukit Buai Tapan menemui pihak perusahaan PT. CCI adalah bukan merupakan kepentingan pribadi maupun kelompok atau ada unsur muatan politik tetapi ini adalah murni kepentingan dan perjuangan masyarakat Nagari Bukit Buai Tapan terutama menyoroti tingkat kepedulian sosial dan ekonomi, terkait keberadaan PT. CCI di wilayah Nagari Bukit Buai Tapan.
Dalam kesempatan tersebut, Aljufri juga menyampaikan kepada pihak PT. CCI tentang transparansi dan legal standing, baik tentang keberadaan Perusahaan yang sedang berjalan, apa benar pengelolaan lahan masyarakat ini dikelola oleh PT. CCI atau ada perusahaan lain, yang mungkin mengatasnamakan Perusahaan PT CCI.
Di pertemuan tersebut sejumlah tokoh masyarakat Nagari Bukit Buai Tapan menyampaikan berapa pertanyaan dan usulan kepada pihak Perusahaan salah satunya terkait status izin HGU yang diberikan dan berapa luas hektar yang telah digarap.
Keberadaan plasma yang sampai sekarang belum ada, padahal perusahaan PT. CCI ini sudah lebih kurang 26 tahun beroperasi. Tentang status jalan masuk PT. CCI sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer, apa jalan tersebut sudah dibeli atau dihibahkan kepada perusahaan atau masih milik masyarakat.
Menyangkut tentang plang merek PT. CCI kenapa tidak dipasang di pintu masuk perusahaan, sebagaimana bentuk transparansi publik. Transparansi penyaluran dana CSR yang sudah berjalan, agar penggunaanya tepat sasaran. Permasalahan tentang rekrut tenaga kerja lokal agar bisa diprioritaskan sesuai kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki untuk bisa bekerja di perusahaan PT. CCI.
“Agar pihak perusahaan mempedulikan tentang pelayanan kesehatan dan dunia pendidikan terutama kepada masyarakat dan para pekerja yang ada di perusahaan PT. CCI,” jelas Aljufri.
Dari pertanyaan dan usulan tersebut, pihak perusahaan PT. CCI melalui KM. Lubis yang baru tiga bulan menjabat sebagai manajer, hanya bisa menjawab tentang transparansi penyaluran dana CSR dan pendistribusiannya. KM Lubis menyampaikan, hanya bisa menjawab pertanyaan dari para tokoh masyarakat sebatas yang bisa dijawab, karena untuk izin dan plasma ada pihak manajemen yang membidanginya untuk menjawab.
“Saya akan menyampaikan kepada pihak perusahaan yang membidangi tentang perizinan dan plasma, agar terbuka dan tidak ada yang ditutupi,” kata KM. Lubis.
Selama saya menjabat, hanya fokus pada manajemen perusahaan, untuk saran dan kritik dari tokoh masyarakat tadi, saya akan memperbaiki, terutama tentang kemajuan, baik tentang pelayanan publik dan pelayanan kesehatan, pendidikan, baik jalan masuk menuju perusahaan dan kesejahteraan baik karyawan maupun hak pekerja lainnya. (*)