banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Alat Seadanya dan Lintasi Bukit, Satgas Yonif 600 Berhasil Padamkan Karhutla

Personel Satgas 600/Modang dari Pos Lumbis Ogong berusaha padamkan Karhutla di pedalaman Kalimantan

NUNUKAN, BeritaBhayangkara.com – Berbekal ember plastik dan dahan pohon yang masih basah serta tongkat kayu, serta lintasi bukit yang terjal, personel Satgas 600/Modang dari Pos Lumbis Ogong berusaha padamkan Karhutla di pedalaman Kalimantan.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 600/Modang, Mayor Inf Ronald Wahyudi, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (21/9/2019).

Dikatakan Dansatgas, pada Kamis (19/9/2019) siang, dirinya menerima laporan terjadinya kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Danpos Lumbis Ogong Letda Inf Chandra melalui radio.

“Setelah menerima laporan tersebut, saya perintahkan kepada Danpos untuk segera mengambil langkah-langkah preventif agar kebakaran yang terjadi, tidak meluas dan menimbulkan kerugian yang lebih besar,” ujarnya.

“Hal ini harus kita respon dengan cepat untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian baik personel, materil serta lingkungan sekitar, seperti halnya Karhutla,” terangnya.

Menurutnya, wilayah Lumbis Ogong terletak di pedalaman Kalimantan Utara yang hanya bisa dicapai menggunakan pesawat perintis atau helicopter, atau menggunakan kapal kayu dengan waktu tempuh dua sampai delapan hari perjalanan dari Desa Mensalong di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

“Tentunya hal ini sangat menyulitkan jika terjadi Karhutla, selain medan dan lokasi yang sulit dijangkau, untunglah Karhutla yang terjadi di wilayah Pos Lumbis Ogong dapat diatasi sehingga tidak menjalar sampai luas,” tandasnya.

Sementara itu, Letda Inf Chandra mengatakan berawal dari Pos Lumbis Ogong terlihatnya adanya kepulan asap tebal mengarah ke hutan sekitar 4 km. Setelah dilaporkan kepada Dansatgas, beberapa personel pos dikerahkan untuk bergerak cepat menuju arah kebakaran.

“Dengan melintasi perbukitan dan lembah, akhirnya personel sampai di lokasi, dan dengan alat seadanya seperti ember plastik, dahan pohon yang masih basah serta tongkat kayu, mereka berusaha keras memadamkan api yang mulai menjalar ke semak belukar,” jelas Chandra.

“Setelah bertarung melawan panasnya kobaran api, berkat usaha keras, api akhirnya dapat dipadamkan menjelang malam hari. Melihat area dan hasil penelusuran di lokasi kebakaran, sepertinya lahan tersebut sengaja dibakar untuk dijadikan lahan perkebunan warga,” pungkasnya.

Setelah kejadian tersebut, untuk mencegah kebakaran serupa, beberapa personel mendatangi Kepala Desa dan Ketua Adat setempat, untuk dapatnya menghimbau masyarakat sekitar untuk tidak dengan sengaja membakar lahan, karena dampak kebakaran hutan yang terjadi, saat ini telah menjadi bencana skala nasional.

Pewarta: Ptri