banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Aksi Anarkis di Kendari Mengisahkan Tangis, Keluarga Berharap Polisi Ungkap Pelaku Pembunuh Anaknya

Keluarga korban meminta Polisi segera menangkap pelaku yang menyebabkan anaknya tewas pasca demo ricuh di Kendari 23 September lalu

KENDARI, BeritaBhayangkara.com – Meski 6 anggota polisi sudah diberi hukuman saat demo ricuh di Kendari 23 September, namun kasus tewasnya 2 mahasiswa di Kendari belum terungkap. Keluarga korban pun meminta polisi segera menangkap pelaku yang menyebabkan anaknya tewas. Kedua mahasiswa yang tewas saat demo itu ialah Randy dan Yusuf Kardawi. Keduanya merupakan mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO), Kendari.

Saat dikonfirmasi awak media, Selasa (29/10) Ramlan, Ayah Yusuf menuturkan, selama ini ia dan keluarga masih percaya dengan kinerja kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan anaknya. Namun demikian, ia pun berharap agar polisi bisa mempercepat pengungkapan pelaku pembunuh anaknya.

“Harapan kami yakni pihak kepolisian di Mabes Polri bisa bekerja lebih cepat sehingga gejolak unjuk rasa bisa berhenti,” katanya, Selasa (29/10/2019).

Ia pun mengapresiasi perjuangan mahasiswa yang mendesak pihak kepolisian agar segera memecahkan kasus tersebut, tapi ia juga meminta agar aksi unjuk rasa tidak anarkis sehingga tidak ada lagi korban.

“Cukuplah kami yang kehilangan anak gara-gara unjuk rasa, teman-teman yang lain hindarilah itu, unjuk rasa yang baik tanpa anarkis,” pesannya.

Endang Yulida, Ibu Yusuf juga menitipkan harapan yang sama kepada mahasiswa yang hingga saat ini terus menuntut keadilan untuk anak sulungnya itu.

“Saya mohon dengan sangat kepada adik-adik mahasiswa dalam bersuara unjuk rasa dengan cara damai dengan cara tidak bertindak anarkis sampai harus ada korban lagi meskipun hanya luka-luka, tapi cukup anak kami. Jangan ada lagi ibu-ibu yang lain yang merasakan sakit kehilangan anak seperti saya. Saya mohon kepada mahasiswa yang lain bersuaralah dengan keras dan lantang asal jangan yang namanya anarkis,” pungkasnya.

Demo ricuh di depan DPRD Sultra terjadi pada 26 September 2019. Dua mahasiswa UHO tewas saat demo berlangsung. Mereka yang tewas ialah Randi dan Yusuf Kardawi. Randi tewas akibat tertembak, sedangkan Yusuf tewas akibat hantaman benda tumpul.

Pewarta: Damar