banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Waduk Rambutan 1 Tak Mampu Menampung, Banjir Setinggi 70 Cm Rendam Ratusan Rumah di RT 17/06 Kelurahan Rambutan

Hujan mengguyur seluruh wilayah Jabodetabek pada Sabtu dini hari hingga Sabtu Pagi (20/2/2021) tidak mampu ditampung oleh Waduk Rambutan 1

JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah Jabodetabek pada Sabtu dini hari hingga Sabtu Pagi (20/2/2021) tidak mampu ditampung oleh Waduk Rambutan 1 akibat debit air yang sangat besar.

Kondisi tersebut mengakibatkan ratusan lokasi mengalami dampak banjir dan puluhan ribu rumah warga tergenang air dengan ketinggian 60 centimeter hingga 1,5 meter.

Tidak terkecuali yang dialami seluruh warga RT 017/06 Kelurahan Rambutan yang mengalami nasib serupa dengan warga di beberapa wilayah lainnya.

Hujan deras mulai sekitar pukul 01.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB menyebabkan luapan ke pemukiman warga yang dilalui aliran sungai Cipinang dan anak sungai Ciliwung.

Seperti diungkapkan Fery (52) salah seorang warga RT 017/06 Kelurahan Rambutan, rumahnya tergenang banjir hingga kedalaman 70 centimeter. Beberapa rumah warga lainnya bahkan mengalami kondisi lebih parah lagi karena daerah tempat tinggalnya lebih rendah.

Sementara itu, Ketua RT 017/06 Kelurahan Rambutan, Hery (54) mengatakan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kelurahan Rambutan dan PPSU Kecamatan Ciracas untuk membantu evakuasi warga dari rumahnya yang terjebak banjir.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kelurahan Rambutan dan Kecamatan Ciracas untuk memberikan bantuan bagi evakuasi warga yg ingin dievakuasi,” tuturnya.

“Kami juga sudah berkeliling bersama dengan staf RT lainnya untuk mengecek kondisi warga kami, bagi yang ingin dievakuasi, kami siap fasilitasi,” imbuhnya.

Dari pantauan, hingga Sabtu pukul 15.00 WIB, banjir di wilayah RT 017 tersebut masih belum surut, bahkan cenderung debit airnya makin naik, dikarenakan luapan sungai yang melintas di RT tersebut serta tumpahan air hujan dari saluran drainase tumpah ruah ke lingkungan RT tersebut. Banyak kendaraan warga yang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Hingga saat ini, warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing sambil memantau perkembangan surutnya banjir. (Red.)