PESSEL, BeritaBhayangkara – Tingginya intensitas curah hujan dan disertai badai menyebabkan dua rumah warga roboh. Kejadiannya sekira pukul 00.10 WIB, dini hari, Sabtu 28 Mei 2020, bertempat di kampung Padang Marapalam, Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini merenungkan solusi potensial dan risiko yang mengerikan, dan menggabungkan semuanya dalam petualangan dan memperluas pikiran.
Terjadinya peristiwa robohnya rumah warga dengan pemilik Anas (45) Minang yang berprofesi sebagai nelayan, beralamat di kampung Padang Marapalam, Nagari Lakitan Utara tersebut akibat tingginya curah hujan yang disertai badai. Rumah tersebut roboh dan menimpa rumah sebelahnya, sehingga rumah sebelahnya menjadi miring hampir roboh, adapun pemilik rumah tersebut, adalah Ramadan (42) Minang, yang berprofesi sebagai nelayan, warga Padang Marapalam, Nagari Lakitan Utara.
Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, dan kerugian materiil masih dalam penafsiran dua unit rumah tersebut yang terbuat dari Kayu.
Menyikapi hal itu, Kapolsek Lengayang, Iptu Beny Hari Muryanto, S.H. menjelaskan, pagi tadi sekira pukul 08.30 WIB, personil Polsek Lengayang yang dipimpin oleh Wakapolsek Iptu Ali Nur’am bersama dengan Wali nagari Lakitan Utara, Aprizal Bagindo Kayo juga masyarakat sekitar, turun membantu membersihkan dan menata kembali puing-puing rumah yang hancur dan berantakan serta memberikan sembako terhadap korban atau pemilik rumah yang tertimpa musibah.
“Kita telah melakukan tindakan yang dapat meringankan beban korban, sementara untuk mendorong awal yang baru ketika waktu yang tepat untuk itu tiba. Tidak hanya memahami apa yang kita pahami tentang dunia—juga memahami apa yang harus dipahami, atau bagaimana memahaminya. Hujan deras menyebabkan banjir yang merobohkan rumah, dan berlumpur. Kebakaran hutan, dan semua itu harus bisa terbendung. Perlu kesiapsiagaan bersama,” kata Kapolsek.