JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Bakamla RI/Indonesian Coast Guard (IDNCG) mengundang tiga orang narasumber dari LAPAN, Basarnas, dan BSNN untuk menjadi pembicara dalam Seminar Perumusan Strategi Kamla, di Aula Mabes Bakamla RI/IDNCG, Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (22/10/2019).
Pembicara pertama yaitu Dr. M. Rokhis Khomarudin, M.Si. dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN). Lulusan LMU Munchen yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN ini membawakan materi tentang Pemanfaatan Sistem Imaginary/Pencitraan dalam Mendukung Keamanan dan Keselamatan Laut. Dijelaskannya, Bakamla RIIDNCG dan LAPAN sudah memiliki MoU Pemanfaatan Penginderaan Jauh sehingga dapat memanfaatkan data ZPPI terkait wilayah rawan penangkapan ikan secara illegal. Kerja sama lebih lanjut juga dapat dilakukan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penginderaan jauh yang diselenggarakan Pusat Penginderaan Jauh LAPAN. Selain itu Bakamla RI/IDNCG dapat memanfaatkan data satelit LAPAN A1, A2, A3, jelasnya lebih lanjut.
Pembicara kedua yaitu Direktur Sistem Komunikasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji, menyampaikan materi bertema Pemanfaatan Sistem Peringatan Dini (SPD) untuk Mendeteksi dan Menanggulangi Kejadian Pencarian dan Pertolongan di Laut. Dibeberkannya, Basarnas memiliki Basarnas Command Center (BCC) yang menggunakan satelit COSPAS SARSAT untuk mendukung SPD dengan kemampuannya mendeteksi sinyal marabahaya kapal, dan untuk penanganan kasus-kasus di laut, Basarnas membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dengan Bakamla RI/IDNCG.
Selanjutnya pembicara terakhir yaitu Kasubdit Layanan Keamanan Informasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Rizkal, S.Sos., M.M. Memaparkan tentang Pengamanan Informasi Pemerintahan, terkait Distribusi Data dan Informasi SPD dari Seluruh Indonesia. Menurut penjelasannya, untuk mendukung SPD tersebut BSSN dapat memproteksi pengiriman data dan informasi yang dikeluarkan Bakamla RI/IDNCG dengan membangun kolaborasi kerja sama. Aplikasi yang dikeluarkan K/L dalam hal ini Bakamla RI/IDNCG, sebaiknya dilakukan uji keamanan terlebih dahulu agar data-data yang diberikan kepada publik tidak salah dan merugikan pemanfaat aplikasi.
Rangkaian kegiatan seminar yang berlanjut dengan rapat kerja teknis (Rakernis) Perumusan Strategi Kamla tersebut dibuka oleh Direktur Strategi Laksma Bakamla RI Sandy M. Latief, S.IP, mewakili Kepala Bakamla RI Laksdya Bakamla A. Taufiq R. Dikatakannya, perkembangan lingkungan strategis saat ini menuntut adanya penerapan sebuah sistem peringatan dini atau sistem pemantauan keamanan dan keselamatan laut yang terintegrasi dan terpadu.
Senada dengan hal tersebut, sebelumnya Kasubdit Perumusan Strategi Kamla Kolonel Bakamla RI Frida Maria, S.H., M.H., dalam laporan kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kendala, dan peluang pengembangan sistem pemantauan keamanan dan keselamatan laut terpadu dan terintegrasi.
Hal-hal itupun dikupas dalam sesi lanjutan rapat kerja teknis yang dipandu oleh Kasubdit Monitoring dan Evaluasi Strategi Kamla Kolonel Bakamla M. Nizarudin, S.E., M.H. bersama Kasi Perencanaan Strategi Kamla Mayor Bakamla Angga Reza, S.H., M.Si. dan Kasi Penyiapan Strategi Kamla Mayor Bakamla Afrizal Agung, S.E., M.Si. Dihadiri peserta dari berbagai satuan kerja di Bakamla RI/IDNCG, antara lain dari Direktorat Operasi Laut, Direktorat Kerja Sama, Direktorat Data dan Informasi, Direktorat Kebijakan, dan Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut (KPIML).
Pewarta: Damar