TANGERANG, BeritaBhayangkara.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menilai fasilitas Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tidak kalah baik bahkan setara dengan bandara internsional di Amerika Serikat seperti di Bandara Internasional Los Angles (LAX) dan Bandara John F. Kennedy (JFK) di New York.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat melakukan Kunjungan Kerja ke Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, Jumat (17/1/2019) mengatakan apa yang sudah dihadirkan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, sudah membuatnya takjub.
“Ini luar biasa, sudah bagus. Bahkan saya surprise, tinggal di ‘touch up’. Saya melihat bandara Soekarno Hatta sudah sangat advance dalam hal teknologi, pelayanan dan lainnya, meskipun harus ditingkatkan lagi untuk bisa dibandingkan dengan Changi. Namun Soetta tidak kalah dengan bandara internsaional di Amerika Serikat seperti LAX atau JFK, kita jauh lebih baik,” katanya.
Menparekraf Wishnutama juga menilai setiap sudut dan suasana di bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II itu mempunyai kesan yang mendalam bagi wisatawan.
“Jadi memang airport itu adalah gerbang pertama untuk menerima kunjungan wisatawan, ambience yang dihadirkan di sini sangat menarik, ada tarian-tarian juga yang dihadirkan. Sehingga memberikan pengalaman yang positif bagi wisatawan. Experience itu juga bagaian dari wisata,” ujarnya.
Setibanya di Terminal 3 internasional, Wishnutama bersama bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo serta Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin langsung mengecek berbagai fasilitas yang menonjolkan kebudayaan Indonesia.
Seperti ketersediaan self check in, kemudahan proses imigrasi, tempat pemeriksaan calon jemaah umrah, autogate tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) hingga fasilitas tempat air siap minum di Boarding Lounge keberangkatan internasional serta ketersediaan cenderamata atau kuliner khas Indonesia, sampai fasilitas lainnya.
Rombongan juga disambut dengan parade budaya tarian Dayak khas Kalimantan di depan Lounge T3 internasional. Kemudian, dengan menumpang skytrain atau kereta layang, rombongan langsung menuju Stasiun Bandara yang nantinya akan berubah nama dan fungsi menjadi Integrated Building, untuk menyimak paparan Dirut AP II, Muhammad Awaluddin, terkait rencana perubahan nama dan fungsi tersebut.
Terakhir, Menparekraf menuju gedung Airport Operating Control Center (AOCC), untuk melihat fasilitas penunjang lainnya. AOCC sendir berfungsi sebagai suatu command center untuk mengawasi operasional di sisi udara dan sisi darat serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menuturkan pihaknya akan mengubah konsep Bandara Soekarno-Hatta menjadi tempat destinasi yang berkesan bagi wisatawan. Serta menindak lanjuti arahan Menparekraf untuk meningkatkan mutu pelayanan agar semakin berkesan bagi wisatawan.
“Kita ingin mendukung program dari Kementerian Pariwisata dengan menghadirkan parade budaya nusantara tiap pekan. Beliau concern terhadap bandara sebagai potret sebuah titik layanan kota. Jadi orang bisa lihat Indonesia itu secara cepat di Bandara Soekarno-Hatta sebagai gerbang utama. Kedua concern terhadap fasilitas bandara. Kita akan perbaiki sekaligus hal penunjang lainnya,” katanya.
Pewarta: Damar