banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Denny Siregar: Gagal Jualan Kerusuhan di Papua, Veronica Koman Sekarang Jualan Covid-19

Denny Siregar meledek pegiat HAM Veronica Koman yang gagal jualan kerusuhan di Papua, kini beralih jualan soal kasus Covid-19

JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Denny Siregar meledek pegiat HAM Veronica Koman yang gagal jualan kerusuhan di Papua, kini beralih jualan soal kasus Covid-19. “Gagal jualan kerusuhan di Papua, si @VeronicaKoman sekarang jualan Covid..,” kata Denny Siregar, Minggu 27 Juni 2021.

Sebelumnya, Veronica Koman memberikan tanggapannya terkait wacana presiden tiga periode. Namun, Veronica Koman justru menyinggung soal kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. “Ngurus pandemi gagal total,” katanya di akun Twitter @VeronicaKoman pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Atas kegagalan tangani pandemi Covid-19, ia tampak heran mengapa pemerintah bisa terbesit untuk memperpanjang jabatan Presiden menjadi tiga periode dengan dalih pandemi. “Berani-beraninya ngajuin tiga periode dengan alasan pandemi,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menepis kabar jabatan presiden tiga periode dan menolak. Begitu juga dengan para politisi banyak yang menolaknya lantaran dinilai akan melawan konstitusi.

Sebelumnya, pada akhir Mei lalu, Penasihat senior Papua, Michael Manufandu menilai bahwa Veronica Koman tidak memiliki kualitas sehingga komentarnya harus diabaikan.
“Itu orang cari makan, mereka tidak punya kualitas. Mereka terlalu jauh Veronica itu, mereka cari makan dengan buat stigma-stigma,” kata Michael, Sabtu, (29/5/2021) lalu.

Veronica Koman dikenal setelah terjadinya demonstrasi di Papua yang dipicu oleh insiden rasis di Surabaya, pada 4 September 2019. Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka karena dituduh telah melakukan penghasutan dan memprovokasi melalui media sosial, saat ini berada dalam pelariannya di Australia.

Veronica Koman juga memiliki hubungan dengan Victor Yeimo yang ditangkap aparat penegak hukum pada Minggu (9/5) lalu di Papua. Keduanya selama ini bekerja sama memberitakan hal-hal yang tidak benar tentang Papua. (red.)