SORONG, BeritaBhayangkara.com – Semua menginginkan agar Orang Asli Papua (OAP) harus bisa menjaga harga diri orang Papua sendiri, dimana dalam menyampaikan aspirasi harus sesuai prosedur dan tidak merusak atau membakar fasilitas pemerintah dan membakar tempat usaha lain.
Hal ini disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Rabu (21/8/2019) di Swiss-Belhotel Kota Sorong dalam acara rapat koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat bersama para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan para Kepala Suku lintas Papua, yang digelar guna menyikapi dinamika situasi keamanan yang terjadi di wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Lebih lanjut Pangdam XVIII/Kasuari mengatakan, awalnya dirinya merasa khawatir dengan ucapan yang melecehkan harga diri OAP. Namun kenyataan yang terjadi, hal itu sudah bergeser dari inti persoalan utama. Itulah sebabnya, TNI-Polri akhirnya turun tangan dan telah berusaha keras untuk menjaga agar tidak terjadi bentrok dengan suku lainnya yang ada di wilayah Papua Barat.
Sehubungan dengan itu, Pangdam Kasuari berharap agar para tokoh di tengah-tengah masyarakat turut membantu penyelesaian permasalahan yang terjadi.
“Harapannya, para tokoh bisa menyampaikan kepada warganya masing-masing, agar persoalan ini tidak bergeser dari inti persoalan, sehingga tidak menimbulkan konflik, bentrokan, dan membutuhkan penyelesaian yang memakan waktu cukup panjang,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan menyampaikan, semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menjaga keamanan di daerah ini, sekaligus mengajak semua pihak untuk menjaga NKRI.
“Mari kita jaga NKRI dan NKRI akan menjaga kita. Tuhan sudah memberkati tanah ini, maka mari kita jaga, supaya jadi berkat buat sesama kita,” ujarnya.
“Di Manokwari, Sorong, dan di beberapa tempat di wilayah Papua Barat telah terjadi aksi demo. Ada yang damai tetapi ada juga yang berujung anarkis, karena sudah dihasut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita jadikan ini sebagai pengalaman, supaya ke depan, kita paham bagaimana cara menyampaikan aspirasi yang tidak merugikan masyarakat umum,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Provinsi Papua Barat.
“Sekarang ini kita sudah pintar dan itu tidak terlepas dari orang orang yang hidup sama-sama berdampingan dengan kita. Untuk itu, mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk membangun negeri kita Papua Barat ini, menuju ke arah yang lebih baik lagi,” ajak Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan.
Pewarta: Putri