banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

“Satu Tungku Biga Batu”, Kapolres Fakfak: Harus Satu Kata Satu Rasa Satu Hati

FAKFAK, BeritaBhayangkara.com – Bertempat di Gedung Winder, Tuare Kab. Fakfak Forkopimda Kabupaten Fakfak melaksanakan Acara silaturahmi dalam rangka Penguatan Kebersamaan dan persaudaraan dalam budaya Satu Tungku Biga Batu, Sabtu, (31/08/2019).

Pada kesempatan tersebut, Pesan pesan Adat dari Tua Tua Adat oleh Bp. Didimus Temongmere, Philipus Kabes, Zubair Hobrow (dengan menggunakan bahasa Adat/Asli Fakfak) menyampaikan bahwa kita ini satu darah, mari kita bersatu, yang sudah terjadi biar sudah berlalu jangan sampai terulang lagi, ada 5 Agama di Kab. Fakfak ini mari kita ikat tali persaudaraan kita untuk keamanan kita bersama, tuturnya. Selanjutnya acara Kopi Kah Anggara Ro / Minum Kopi Prosesi Adat yang dipimpin oleh Bp. Didimus Temongmere dengan menggunakan bahasa adat.

Dalam sambutannya, Dandim 1803 Fakfak mengatakan bahwa Saudara -saudara mari kita merenung dan jangan sekali kali kita melupakan sejarah yang diberikan nenek moyang leluhur kita bagaimana luar biasa kekuatannya dari penjajahan belanda, sangatlah mahal perjuangan nenek moyang kita terdahulu yang sudah dihadiahkan untuk kita sekarang ini, marilah kita jaga warisan nenek moyang leluhur kita.

“Pesan saya adalah Mari kita berkomitmen menjaga stabilitas keamanan di Kab. Fakfak, tingkatkan siskamling di wilayah masing-masing, dan mari kita tingkatkan serta menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragam dalam “satu tungku tiga batu”,tuturnya. Mari kita bertekad dan bekerjasama demi meningkatkan setara kehidupan kita dan Mari kita saling melindungi menjaga Propaganda dan Provokasi untuk mewujudkan kota fakfak yang aman, kata Dandim 1803 Fakfak Letkol Inf Yatiman A.Md.

Selanjutnya, Kapolres Fakfak dalam sambutannya menyampaikan rasa haru pada hari ini dalam kegiatan syukuran ini yang diselenggarakan oleh Pemda Fakfak, saya mohon dan mohon jaga keutuhan wilayah kita dan mengingat kembali bagaimana pahlawan kita yang mengorbankan jiwanya demi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan apa yang dilakukan oleh rekan rekan kita kemarin mungkin belum tau sejarah nenek moyang dulu, imbuhnya.

Kejadian yang ada di Wilayah kita hanya sudah sampai di luar Negeri dan informasi tersebut sangat cepat diberitakan disana, yang jadi pertanyaan kenapa bisa terjadi, dan saya mohon kejadian kemarin jangan terulang kembali, imbau Kapolres Fakfak.

“Kita harus ada kesepakatan bahwa kita harus “satu kata satu rasa satu hati” itu yang harus kita jaga dan kita semua sepakat, kalau kita sepakat tentang itu maka tidak ada orang yang bisa memecah belah persatuan kita,” terang Kapolres Fakfak.

“Saya tidak mau anak Mbaham dibeda-bedakan, saya mau anak Mbaham hanya satu tidak ada perbedaan dan pengkotak – kotakan dan saya mohon dukungan dalam menentukan proses hukum dan kami sudah bekerjasama dengan Mabes Polri untuk mencari provokator dan akan kami proses hukum,” jelas Kapolres AKBP Deddy Foury Millewa.

Saat bersamaan, Bupati Fakfak dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap jam dan detik ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada leluhur kita sebagai anak adat, anak Mbaham serta kegiatan ini terjadi karena ada bisikan dari para leluhur kita untuk kita duduk adat berkumpul ditempat ini untuk menyatukan persepsi.

“Stop Stop dan stop,,,stop sudah kejadian yang terjadi kemarin dan hari ini kita cuci tangan, membersihkan segala kebencian yang masih tersimpan dihati, ingat anak dan cucu kita kedepan, masa depan mereka lebih penting dari semuanya,” tegas Bupati.

Lanjutnya, sebagai Bupati, sebagai Pemerintah dan anak adat, saya mohon maaf, dan mohon maaf kepada leluhur atas kejadian tanggal 21 Agustus 2019 dan jangan sampai terulang kembali, jangan sampai ada kesalahpahaman antara kita sendiri yang dapat memecah belah persatuan kita, tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan Doa oleh tiga Agama yaitu Agama Islam yang dibawakan oleh Hj Karas Namudat, Agama Kristen Protestan dibawakan oleh Ibu Pendeta Eli sabet Bahba dan Agama Katholik dibawakan oleh Pastor Jhon Talla.

Kemudian dilanjutkan dengan Mihin Ko Wanang prosesi adat yang dibawakan oleh Sdr. Abas Bahamba, Penyembelihan hewan kurban dan penutup yang ditandai dengan foto bersama dan jabat erat tangan.

Acara Penguatan Kebersamaan dan persaudaraan dalam budaya Satu Tungku Biga Batu selesai pada jam 13.00 wit dalam keadaan aman dan lancar. Dalam keterangan yang diterima awak media ini bahwa pelaksanaan acara syukuran dalam rangka Penguatan Kebersamaan dan persaudaraan dalam budaya Satu Tungku Biga Batu merupakan langkah untuk menyatukan/menyamakan persepsi masyarakat Kabupaten Fakfak setelah kejadian tanggal 21 Agustus 2019 yang menimbulkan gejolak di Kab. Fakfak.

Pelaksanaan prosesi adat yang dilaksanakan di gedung Winder Tuare guna menyucikan diri, menyucikan tangan dan menyucikan hati masyarakat Kabupaten Fakfak pasca kejadian tanggal 21 Agustus 2019 yang ditandai dengan penyembelihan tiga ekor kambing di depan Rumah Negara.

Dalam pelaksanaan acara Syukuran dalam rangka Penguatan Kebersamaan dan persaudaraan dalam budaya Satu Tungku Biga Batu kelompok yang besebarangan/pro NKRI tidak hadir dalam pertemuan tersebut dan tidak menutup kemungkinan kelompok tersebut tetap melakukan aksinya yang menginginkan Papua tetap merdeka atau memisahkan diri dari NKRI.

Untuk kesimpulan, perlu adanya dilakukan penggalangan kepada para tokoh adat, Tokoh agama dan tokoh yang berpengaruh di Kab. Fakfak untuk mengajak para tokoh tersebut untuk sama – sama merangkul kelompok yang berseberangan dengan NKRI agar tidak melakukan kegiatan yang melanggar hukum.

Dalam kegiatan tersebut tampak dihadiri langsung oleh Bupati Fakfak Dr. Muhamad Uswanas, M.Si,. dan dihadiri oleh Wakil Bupati Fakfak Ir. Abraham Supaheleuwakan, M.Si, Dandim 1803 Fakfak Letkol Inf Yatiman A.Md, Kapolres Fakfak Akbp Deddy Foury Millewa SH, S.IK. M.IK, Ketua DPRD Fakfak Siti Rahma Hegemur ST, Sekda Fakfak Ali Bahan Temongmere, Asisten I Joko Widodo,S. Sos.M. Si, Asisten II Charles Kambu M. Si, Staf Khusus Bupati Nasrun P. Elake, Rudlof Michael, Ketua Pengadilan N. Fakfak Thobias Benggiang SH, Kajari Fakfak Firdaus SH. MH, Danposal Mayor Laut Iswahyudi, Waka Polrrs Fakfak Kompol Ilhamsyah S.Pd, 7 peruana Raja Fakfak, Ketua Peradilan Adat Dewan Adat Mbaham Matta Fakfak Sdr. Jubair Hubrouw, Anggota DPRD Fakfak Sdr. Safi Yarkuran, Sdri. Wihelmina Woy, Pimpinan OPD, Ketua MUI Hj. Muhamad Daeng Husen, dan pengurus FKUB Kab. Fakfak, Ketua PHDI Fakfak I Putu Wartama, Para Pemuka Agama Kab. Fakfak, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kepala Kampung, Perwakilan dari masing-masing Suku dan Etnis yang ada di Kab. Fakfak, perwakilan dari 5 Agama yang ada di Kab. Fakfak sebanyak 800 orang.

Pewarta: D.Man