PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Berkat kerja sama dua institusi besar TNI dan Polri yang memiliki kemampuan yang luar biasa mampu meredam kerusuhan yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat. Saat ini kita masuk dalam situasi bukan darurat sipil apalagi darurat militer.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi H.M. Tito Karnavian, P.hD. saat memberikan pengarahan kepada ratusan Perwira Menengah TNI-Polri se-Jayapura, bertempat di Aula Yonif Raider 751, Sentani, Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (4/9/2019).
“TNI dalam hal ini adalah membantu Kepolisian Republik Indonesia, terkait dengan Kamtibmas dan sampai pada penegakkan hukum, kita lihat secara keseluruhan bahwa kehadiran TNI dan Polri di wilayah Papua dan Papua Barat adalah implementasi tugas pokok TNI maupun Polri yang termuat dalam undang-undang TNI maupun Polri,” ucap Panglima TNI.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa kehadiran institusi TNI dan Polri dapat meredam gejolak atau unjuk rasa yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Untuk itu sekali lagi mari bersama-sama laksanakan tugas yang diberikan dan dibebankan dengan sebaik-baiknya.
“Perkuat sistem pengamanan kota, kalau saya lihat dari konsep operasi pasukannya sudah masuk pada konsep jaring laba-laba dan mereka akan bergerak ke mana saja tidak bisa karena termonitor,” ungkap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI berpesan bahwa komando pengendalian tetap harus terkendali karena komunikasi sangat penting, apabila menghadapi masalah yang sangat serius. TNI diposisikan baik matra darat, laut maupun udara tetap berpedoman pada undang-undang. “Terkait kerja sama saya memberikan apresiasi karena kehadiran TNI dan Polri di wilayah Papua semuanya langsung bisa diredam dan tensi semuanya turun,” jelasnya.
“Kita akan melaksanakan patroli keliling pada jam-jam tertentu, paling tidak bisa memberikan daya tangkal dan memberikan kenyamanan kepada seluruh penduduk yang tidak suka dengan aksi unjuk rasa,” tambah Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa patrolinya secara bersama TNI dan Polri nanti Pangdam yang mengendali dan membagi tugas anggota TNI untuk pengamanan objek vital termasuk sentra-sentra perekonomian.
Di sisi lain Panglima TNI menyampaikan bahwa dukungan logistik akan didatangkan termasuk alat transportasi sedang dalam perjalanan sebanyak 10 truk TNI dan Polri serta kendaraan roda dua. “TNI juga akan menyiapkan satu kapal rumah sakit di Jayapura yang memiliki kemampuan dokter bedah, sehingga apabila terjadi musibah kita sudah menyiapkan kapal untuk perawatan,” pungkasnya.
Pewarta: Ptr