JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Kepemimpinan yang gigih bekerja, mengentaskan persoalan dengan nyata dan dengan karakter yang hebat secara alami akan menjadi para pemimpin. Hal itu tampak dari sosok Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Komisaris Jenderal Pol Idham Azis, M.Si dimana kepemimpinannya tergambar dari hasil kerjanya.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan, Rr. Dewinta Pringgodani yang mendukung langkah Presiden Jokowi menjadikan Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Tito Karnavian. Terlebih untuk pengusulan itu merupakan hak prerogatif Presiden.
“Selain itu, Pak Idham memang sangat layak jadi Kapolri. Prestasinya segudang,” ujar Dewinta kepada media, di Jakarta, Jumat (25/10/2019). Menurut Dewinta, Idham merupakan salah satu perwira tinggi yang sudah pernah menempati berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara. Selain karirnya yang cemerlang, Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik.
Idham, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
“Karena Pak Idham punya latar belakang sebagai reserse dan anti teror. Salah satunya, Pak Idham ikut menumpas otak bom Bali Dr Azhari di Batu, Malang pada 2005. Saat itu, Idham menjabat Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri,” sebut Dewinta.
Bahkan, Idham juga kerap kerja bersama Tito Karnavian dan tim, seperti Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan lainnya. Mereka ini mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto.
Tak hanya itu, saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham juga berhasil mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada 9 Januari 2010.
Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyeludupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan 1 ton sabu-sabu dari Taiwan di Anyer, Banten.
“Dalam catatan saya banyak banget prestasi beliau. Selain itu, Pak Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjadi kondusif dan aman saat Jakarta sebagai tuan rumah perhelatan Asian Games 2018,” ucap Dewinta.
Berikut Riwayat jabatan Komjen. Pol. Drs. Idham Azis, M.Si. kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963
02–12–1988: Pamapta Kepolisian Resor Bandung
15–01–1989: Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung
28–04–1991: Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung
05–04–1993: Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan
01–07–1999: Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
27–08–2001: Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
08–05–2002: Perwira Menengah Sekolah Staf & Kepemimpinan Dediklat Polri
14–12–2002: Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
25–02–2003: Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
10–09–2004: Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
14–10–2004: Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
03–06–2005: Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror
17–01–2006: Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri
09–06–2008: Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri
19–12–2008: Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
17–10–2009: Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
29–09–2010: Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri
25–03–2013: Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri
03–10–2014: Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
28–02–2016: Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri
23–09–2016: Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri
20–07–2017: Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya
22–01–2019: Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
Kasus yang pernah ditangani
Bom Bali II (2005)
Mutilasi 3 Siswi Kristen Poso (2005)
Operasi Anti-Teror Bareskrim Poso (2005–2007)
Operasi Camar Maleo (2014–2016)
Operasi Tinombala (2016)
Pewarta: Damar