BOGOR, BeritaBhayangkara – Memantapkan wawasan, pengetahuan dan pemahaman personel terhadap bentuk, proses dan implementasi kebijakan, politik dan kerja sama internasional di bidang keamanan dan keselamatan laut Kemarin. Direktorat Kerja Sama Bakamla RI selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kerja Sama Internasional Keamanan dan Keselamatan Laut di Bogor, beberapa hari lalu.
Acara dibuka oleh Direktur Kerja sama Laksma Bakamla Sandy M Latief. Dikatakannya, sebagai negara kepulauan yang berbatasan dengan sepuluh negara tetangga, Indonesia memiliki posisi strategis dari aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Selain itu, Indonesia juga menerapkan kebijakan politik luar negeri bebas aktif, sehingga hal tersebut membuka banyak peluang kerja sama dengan banyak negara yang dapat memberikan keuntungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun hal tersebut tentu tidak luput dari ancaman kejahatan kelautan dan juga aktivitas ilegal, mengingat bahwa sebagian besar luas wilayah Indonesia merupakan lautan, dan laut merupakan salah satu jalur atau penghubung antara Indonesia dengan negara tetangganya yang tidak dapat dipagari.
Dikatakannya pula, dalam menghadapi dan menangani ancaman serta tantangan di laut, personel Bakamla RI tidak akan pernah terpisahkan dari diplomasi maritim antar badan penjaga laut atau badan penegak hukum negara lain karena hal tersebut merupakan sebuah kesepahaman dan acuan dalam pelaksanaan tugas penegakan hukum di wilayah teritorial dan yurisdiksi Indonesia bagi personel.
“Besar harapan penyelenggaraan bimtek ini, personel Bakamla memahami dan mengerti kerja sama yang telah terjalin serta meminimalisir hambatan atau kendala yang dihadapi saat implementasi kerja sama dengan negara tetangga”, jelas Direktur Kerja sama Bakamla Laksma Bakamla Sandy M. Latief.
Kegiatan Bimtek yang diselenggarakan selama satu hari penuh yang dimoderatori oleh akademisi Ali Abdullah Wibisono, PhD dari Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Acara menghadirkan beberapa pakar atau narasumber baik dari kementerian dan akademisi, di antaranya adalah Kabid Kerja Sama Bilateral Asia Pasifik Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Kolonel Laut Renny Setiowati, S.T., M.SC., MTr. Hanla yang membahas “Diplomasi Maritim dalam Menghadapi Isu Kemaritiman Global”, di mana dalam paparannya membahas proses sebuah diplomasi, tantangan politik dan keamanan di ASEAN, isu-isu aktivitas ilegal, kejahatan serta konflik perbatasan serta jenis-jenis kebijakan dan kerja sama dalam pengelolaan sumber daya, keamanan dan keselamatan maritim yang telah dan akan terwujud antar Indonesia dengan negara tetangga.
Kemudian hadir narasumber dari Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan Kementerian Luar Negeri RI Martin S. Madyantoro S.H., LL.M., yang membahas “Pembentukan Kerja Sama Internasional di Bidang Kelautan” dengan fokus kebijakan politik luar negeri, bentuk-bentuk kerja sama kelautan, pembentukan suatu perjanjian Internasional serta upaya-upaya ke depan yang dapat dilakukan Bakamla RI dalam menjalin kerja sama Internasional.
Hadir pula akademisi dari Kepala Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran oleh Drs. Arifin Sudirman, MIR., yang membahas “Jenis-jenis Kerja Sama Internasional di Lingkup Regional, Multiteral dan Organisai Internasional, serta dari The Center for Sustainable Ocean Policy oleh Hudiansyah Is Nursal, M.I.L.I.R., yang membahas “Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kerja Sama”.
Selama berjalannya kegiatan, masing-masing sesi paparan dari narasumber menimbulkan diskusi yang sangat komprehensif hingga malam hari. Kegiatan Bimtek ini dihadiri 20 personel Bakamla secara luring dan 10 personel secara daring.(Humas Bakamla RI).