banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Pemerintah Akan Bangun Hunian Warga Terdampak APG Semeru

Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin bersama Forkopimda Jawa Timur melakukan zoom meting dengan Forkopimda kabupaten Lumajang

SURABAYA, BeritaBhayangkara – Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin bersama Forkopimda Jawa Timur melakukan zoom meting dengan Forkopimda kabupaten Lumajang yang berada di Posko Tanggap Darurat Bencana Alam, Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru, Kamis (16/12/2021) siang, bertempat di VIP Pemprov Bandara Juanda.

Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin memimpin rapat bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta yang diikuti oleh Forkopimda kabupaten Lumajang yang berada di posko Darurat Bencana Alam, APG gunung Semeru. Hal ini dilakukan lantaran gunung Semeru, hari ini kembali melakukan aktivitas dengan mengeluarkan APG.

Kegiatan diawali dengan penyampaian dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya terkait relokasi masyarakat terdampak, lahan Perhutani diperbolehkan untuk digunakan selama 20 tahun.

“Kementerian Pekerjaan Umum sudah dapat bekerja di lapangan dan ditetapkan atas nama pemerintah Kabupaten Lumajang. Selanjutnya, bisa dikerjakan oleh Bupati dan jajaran,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Menteri PUPR, Jhon Wempi Wetipo juga menyampaikan terkait dengan rencana relokasi pembangunan hunian sementara (huntara), dan hunian tetap bagi masyarakat terdampak, perlu dukungan dari Pemprov dan Pemda, guna memperlancar jalannya rekonstruksi, dan dibutuhkan data yang akurat sehingga relokasi dapat tepat sasaran.

“Fasilitas jalan dan jembatan sementara dirancang untuk membuat yang terbaik,” ucapnya.

Kemudian Ketua Baznas Noor Achmad menyampaikan, terkait dengan dukungan serta bantuan dana yang diperuntukkan dalam penanganan serta relokasi warga yang terdampak.

“Sementara sudah terkumpul dana kurang lebih 15 Miliar yang nantinya akan dapat bermanfaat untuk masyarakat Lumajang. Akan diserahkan ke Bupati Lumajang,” tambahnya.

Wakil Presiden RI juga berkesempatan berdialog dengan masyarakat kecamatan Candipuro, guna memberikan semangat dan motivasi. Wakil Presiden menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan tempat atau hunian sementara maupun tetap, dan dicarikan tempat aman dari bencana alam, namun masih dekat.

Sementara itu, ucapan terima kasih juga disampaikan dari masyarakat, kepada pemerintah yang terus membantu serta membangunkan tanggul dan hunian bagi masyarakat yang terdampak.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto terkait dengan rencana ke depan hunian masyarakat terdampak sebagai berikut:

  • Korban yang meninggal dunia 48 orang, pencarian 9 orang, jumlah pengungsi 10.655 jiwa.
  • Masa tanggap darurat 14 hari, namun karena aktivitas gunung masih akan dirapatkan dan apabila diperlukan akan dilanjutkan.
  • Transisi peralihan rekonstruksi dan rehabilitasi, akan dibangunkan hunian sementara bagi masyarakat yang terdampak yang dibangun di belakang lahan hunian sambil menunggu hunian tetap dari pemerintah.
  • Infrastruktur dan fasilitas umum sudah bertahap dilakukan pembersihan dan perbaikan, rencana dibuat jembatan gantung untuk Roda dua, penyambung Pronojiwo dan Lumajang sudah menyiapkan jalur alternatif.
  • Logistik cukup sampai kurang lebih 1,5 bulan, menghimbau kepada donatur agar menyerahkan dalam bentuk dana atau material.
  • Pembangunan tanggul sudah dikerjakan, terjadi pembelokan sungai aliran lahar yang mengarah ke pemukiman nantinya akan dikembalikan kepada jalur semula.

Dansatgas Kolonel Inf Irwan Subekti menyampaikan, di wilayah Lumajang yang terdampak langsung ada 2 kecamatan, di mana 1 fasilitas umum yang sangat penting memutuskan hubungan jalur darat antara kecamatan Pronojiwo dengan kecamatan Candipuro.

Situasi level 2 waspada, diharapkan warga mengikuti arahan dari pemerintah. Tujuh hari pertama, fokus pencarian dan evakuasi perpanjangan tiga hari serta perpanjangan kedua.

“Alat berat digunakan untuk membuat jalur baru, guna mengembalikan aliran menuju ke alur yang semula, yaitu alur Bondeli utara maupun selatan. Pembuatan tanggul-tanggul di kampung Renteng, untuk menghalau aliran lahar yang datang,” paparnya.

Selanjutnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, lokasi yang nantinya digunakan untuk relokasi terletak pada dua tempat, yaitu di Desa Oro-Oro Rombo, kecamatan Pronojiwo, dengan luas tanah 9,44 Hektar dan desa Candipuro, dengan luas 81,55 Hektar untuk rencana pembangunan hunian sementara dan hunian permanen.

“Design tata ruang betul-betul terintegrasi, kampung ada CCTV guna menjamin keamanan serta pembangunan kandang terpadu, guna menjamin income harian masyarakat terdampak,” katanya.

“Bantuan dari Baznas sebanyak 15 Miliar akan dimanfaatkan sepenuhnya guna tahapan relokasi masyarakat terdampak,” tambah Thoriq.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan donasi dari Baznas sebesar Rp.15.000.000.000,- kepada Kabupaten Lumajang yang diperuntukkan relokasi masyarakat terdampak. (**)