banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Waas Intel Kasad Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Pemateri “Cegah Konflik Sosial di Babel”

BABEL, BeritaBhayangkara – Kegiatan Pembinaan Komunikasi yang diikuti 150 peserta terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa. Acara berlangsung di Aula Makorem 045/Gaya, Rabu (02/11).

Dalam kegiatan tersebut digelar Sosialisasi Pembinaan Komunikasi (Binkom) dalam bentuk Dialog Interaktif peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial di Provinsi Kepulauan Babel.

Menghadirkan para pemateri dari kalangan pendidik (UBB), Pemerintah (Kesbangpol Kota Pangkal Pinang), serta Narasumber dari Staf Intelijen Angkatan Darat yang diwakili oleh Waas Intel Kasad Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva, S.IP,.M.Han., dengan materi Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial.

Brigjen TNI Antoninho, mengatakan bahwa masyarakat Babel sangat luar biasa, antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dan berpandangan sangat positif, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada ketiga narasumber tersebut cukup kritis, akademis, realistis dan membangun serta berwawasan luas, sebagai wujud generasi muda yang cinta NKRI harga mati.

“Babel tidak ada konflik alias kondusif sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia,” sebutnya.

Tanggapan dari peserta yang mengikuti acara Program Binkom tersebut sangat positif termasuk Dr. Ir. Ridwan Djamaludin, M.Sc. selaku Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman S.E., M.M. atas terselenggaranya kegiatan ini dan sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki bagi komponen masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi dalam menghadapi secara bentuk gangguan stabilitas di wilayah Babel semoga ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan secara integratif, holistik, masif dan komprehensif dengan integratif dengan pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan Babel “IS OUR HOME” dibawa bingkai NKRI,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa program ini bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapkan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna dapat mencegah setiap konflik sosial dimasa mendatang, kegiatan ini dilakukan se-Indonesia dimulai dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Babel hingga ke Wilayah Barat Indonesia.

“Bersama dengan komponen masyarakat mampu mencegah secara dini konflik apa pun yang terjadi, contoh pemilu nanti berharap lancar aman terkendali, tentunya pengaruh media sosial juga sangat penting guna dapat memberikan berita-berita yang mengedukasi seluruh komponen masyarakat agar memunculkan kebencian satu dengan yang lain,” ungkapnya.

Dalam sesi tanya jawab ditegaskannya bahwa, “TNI tidak terlibat dalam politik praktis, di mana dalam pasal 5 UU No. 34 Tahun 2004, dijelaskan bahwa TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara,” tutupnya. (*)