SUMBAR, BeritaBhayangkara.com – Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sako-1 di Nagari Sungai Gambir Sako Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Pesisir Selatan (Pessel) telah rampung dibangun. PLTM yang bernilai investasi sekitar Rp 200 Milyar ini memiliki kapasitas terpasang 2×3 Megawat (MW), sehingga kini Sumatra Barat (Sumbar) telah surplus energi listrik.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pesisir selatan yang diwakili Sekretaris Daerah Erizon dalam sambutannya ketika meresmikan PLTM, pada Rabu (26/2/2020) dan mengapresiasi PT Brantas Abipraya yang telah membangun PLTM.
Menurut Erizon, PLTM sudah lama didambakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pengembangan usaha ekonomi masyarakat. Erizon berharap akan ada lagi investor yang berminat dan serius membangun PLTM di Kabupaten Pessel.
Sebab, kata dia, Pesisir selatan memiliki banyak aliran sungai yang potensial untuk PLTM, seperti Batang Lumpo, Batang Painan, Batang Tarusan, Batang Kapas, Batang Bayang dan lainnya. Total, Pessel memiliki 19 sungai besar yang berpotensi dijadikan lokasi pembangunan PLTM Minimal ada 10 PLTM lagi yang bisa dibangun di Kabupaten Pesisir Selatan,” sebutnya.
Sumbar Surplus Listrik
Sementara itu, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah Sumatra Barat (Sumbar), Bambang Dwiyanto mengemukakan, ketersediaan energi listrik di Sumbar, kini sudah surplus.
“Kebutuhan listrik pada beban puncak 590 MW, sementara pasokan yang ada 720 MW,” kata Bambang.
Dengan kondisi demikian PLN menjamin tidak akan ada lagi pemadaman bergilir disebabkan karena kekurangan daya. Lebih lanjut, PLN mengapresiasi pembangunan PLTM Sako-01, karena pembangkit listriknya menggunakan energi terbarukan.
“Kehadiran PLTM menambah jumlah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi terbarukan,” sebutnya. Tahun 2025, PLN menargetkan pembangkit listrik dari energi terbarukan, bisa mencapai 23%.
Investasi Rp 200 Milyar
Dirut PT Brantas Abipraya, Bambang E Marsono melaporkan, pembangunan PLTM diperkirakan bernilai investasi sekitar Rp200 miliar. PLTM ini dibangun oleh anak usaha Brantas Abipraya, yaitu PT Brantas Energi melalui SPC (Special purpose company) PT Brantas Cakrawala Energi.
“Pembangunan PLTM Sako 01 berlangsung selama 41 bulan yang dimulai pada April 2016,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga menceritakan bahwa sebelum PLTM Sako-1, Brantas Energi juga telah berhasil mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Gorontalo yang berkapasitas 2 MW dan PLTM Padang Guci di Bengkulu sebesar 3×2 MW.
Pada akhir acara peresmian PLTM dilakukan penyerahan bantuan kepada anak yatim, pemuda dan untuk pembangunan masjid, sebesar Rp60 juta dan dilanjut dengan penanaman pohon.
(Mayadi)