JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Bripda Agung Pratama dan Bripda Kristoforus Elmora Aditya saalah seorang Putra dari keluarga miskin dan berpenghasilan pas-pasan menjadi lulusan terbaik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Selo Pamioro dengan hasil yang sangat memuaskan.
Dengan begitu, anggapan masuk Polri harus cukup memiliki uang dan punya beking agar mulus tampaknya hanya isapan jempol. Baik Agung dan Kristovorus sangat jauh dari keluarga orang yang berada. Dengan kondisi itu, mungkin menjadi salah satunya untuk membentuk mental hingga ia paham akan perjuangan hidup.
Kebulatan tekad adalah kunci dari segala tujuan, walaupun di tengah keterbatasan dan situasi yang sulit dengan tekad yang menjadi pegangannya, mereka mampu menjadi yang terbaik.
“Kisah mengharukan dari siswa terbaik kategori trengginas dan cendikia dari SPN Polda DIY. Mereka datang dari keluarga yang jauh dari kemewahan,” kata Kepala SPN Polda DIY Kombes Pol Soni Maharbudi kepada wartawan, Senin (9/3).
Soni menceritakan, Agung sejak sekolah dasar (SD) telah ditinggal oleh ayahnya yang merantau sebagai pedagang harum manis, sementara Kritovorus hanya anak dari ayah yang berprofesi sebagai sopir pribadi seorang mantan pensiunan PNS.
Dengan komitmen dan tekad yang teguh, kata Soni, mereka memilih mengabdi kepada negara dengan mendaftarkan diri sebagai bintara Polri. Kini mereka resmi dilantik sebagai anggota Polri dan berkomitmen melayani masyarakat.
“Ditengah keterbatasan, para siswa ini tetap tangguh menjalani proses rekrutmen yang transparan sejak awal,” tekan Soni. Soni berharap, keduanya yang lahir dari masyarakat biasa menjadi anggota Polri kembali lagi ke masyarakat untuk memberikan pelayanan prima.
(Damar)