JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Hari Raya Idul Fitri jadi ajang bagi semua umat Muslim berkumpul bersama keluarga. Namun, tidak dengan AKBP M Iqbal Alqudusy. Perwira menengah Polri ini tak bisa mudik demi pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara.
Iqbal yang menjabat Kepala Sub Bagian Berita Divisi Humas Polri tetap bertugas saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Ia menyadari bahwa pekerjaannya tak mengenal waktu.
“Tugas selama satu minggu selama 5 hari kerja, namun kita harus menyadari bahwa pemberitaan tidak mengenal hari libur, selalu siap setiap saat, sesuai job pekerjaan kita harus bekerja disaat ada panggilan tugas,” tuturnya kepada awak Media beberapa waktu lalu.
Pria lulusan Akademi Polisi (Akpol) Batalion Wira Satya 1996 itu harus merelakan lebaran jauh dari anak dan isterinya yang tinggal di Solo, Jawa Tengah dikarenakan Pandemi Covid-19 menghalanginya untuk pulang, melepas rindu dengan keluarga.
“Rasanya ada momen-momen yang hilang, seperti takbiran bersama keluarga, acara sungkeman dengan orangtua, silaturahmi dengan warga, shalat Id, dan tentunya makan Nasi Opor Sambel Goreng bersama terlewatkan,” ujar mantan Kapolres Tolitoli itu.
Iqbal mengaku kadang anaknya kecewa karena ditinggalkan sang ayah saat bertugas.
“Kini tidak bisa merasakan momen menyicipi opor ketupat dan sambel goreng bersama keluarga. Protes dan ungkapan kecewa dari anak dan juga istri menjadi hal yang wajar. Anak-anak sering bilang kangen sebagai ungkapan protes,” tuturnya.
Namun, kata Iqbal keluarganya sudah menyadari kondisi tersebut. Menjadi istri dari Polisi risikonya harus siap dengan segala kondisi, terlebih saat corona seperti ini, dimana saat warga lain diminta tetap di rumah, anggota Polri tetap harus bekerja di lapangan untuk melayani masyarakat.
Pemerintah juga telah melarang Abdi Negara termasuk anggota Polri untuk mudik guna memutus mata rantai Covid-19, serta mengutamakan kesehatan bersama.
“Tetap tegar menjalani tugas, karena apabila melihat kondisi masyarakat saat ini, sudah banyak saudara-saudara kita yang menjadi korban Covid-19. Maka kita harus bisa membatasi mobilitas kita sendiri guna memutus mata rantai Covid-19. Salah satunya, yaitu dengan tidak mudik,” ujar Iqbal.
Kondisi seperti ini memberikan hikmah tersendiri kepada setiap orang. Terlebih pandemi Covid-19 bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri, dua bulan penting bagi umat Muslim.
“Hikmah dari tidak bisa berkumpul bersama keluarga, lebaran tahun ini. Kita jadi lebih mawas diri dan meningkatkan Iman kita kepada Allah SWT. Karena semua yang terjadi atas kehendak Allah SWT. Semoga Pendemi segera berlalu dan dapat beraktifitas seperti semula,” ungkapnya.
(Damar)