JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Mengingat masa inkubasi virus penyebab Covid-19 berkisar 1-14 hari, ada kemungkinan seorang pasien yang terjangkit masih sempat melakukan perjalanan, tanpa menyadari ikut menularkan kepada orang lain. Alasan inilah yang membuat Polres Pelabuhan Tanjung Priok secara masif melakukan Tracing (Pelacakan) kontak fisik atau contact tracing dalam upaya penting mengidentifikasi beberapa cluster utamanya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam rangka mencegah kerumunan yang terjadi di Pelabuhan Sunda Kelapa di mana kerap dijadikan jembatan bagi wisatawan menuju Kepulauan Seribu, Polres Pelabuhan Tanjung Priok terus melakukan berbagai upaya agar bisa menekan kasus penyebaran Covid-19 pasca libur Lebaran.
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Resort (Polres) Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana yang mengatakan selain memberi imbauan kepada masyarakat yang datang ke wilayah Pelabuhan agar menghindari kerumunan, dilakukan juga pembagian masker dan pendirian posko tes swab antigen yang bisa diikuti secara gratis.
Setelah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, imbauan juga diberikan kepada masyarakat yang datang ke Makam Mbah Priok agar area makam tidak dipadati para peziarah dari luar maupun Jabodetabek.
“Kami juga melakukan penyekatan dan filterisasi pada jalur menuju tempat wisata. Selain itu juga memberikan imbauan secara masif melalui media sosial, komunitas, group messenger, dan tokoh masyarakat,” kata Putu dalam keterangan resminya, Minggu (16/5).
Sementara itu, untuk kunjungan ke Kepulauan Seribu, Kepala Polsek Kawasan Sunda Kelapa AKP Seto Handoko Putro menerangkan, masyarakat yang hendak ke wilayah tersebut dan berangkat dari Dermaga Kaliadem sempat melonjak pada Hari Lebaran yang jatuh pada Kamis (13/5). Sebelum Lebaran, biasanya hanya ada 300-500 orang. Tapi, ketika Lebaran, menjadi 1.900 orang.
“Pada hari kedua Lebaran, jumlahnya turun menjadi 1.700 orang. Lalu Sabtu (15/5), nihil wisatawan. Hanya ada 131 orang yang menyeberang karena merupakan warga Kepulauan Seribu. Dari angka tersebut terlihat hasil dari upaya untuk menekan jumlah kerumunan,” kata Seto.
Seto mengatakan juga ada upaya lain yakni Program Kampung Tangguh Jaya yang menerapkan tracing, testing, treatment (3T) terhadap warga Muara Angke yang kemarin sempat mudik.
Lebih lanjut, Seto mengatakan upaya antisipasi yang dilakukan selama ini juga hasil kerja sama dengan otoritas pelabuhan, kesyahbandaran, Dinas Perhubungan, KPLP, Kepolisian Air, Satpol PP, dan TNI serta Satgas Covid-19.
Kerja sama juga dilakukan dengan komunitas masyarakat dan pelaku usaha di wilayah hukum pelabuhan Tanjung Priok, sehingga tercipta gerakan masif dan serentak di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam melakukan Tracing (Pelacakan) kontak fisik.
“Berkat kerja keras seluruh pihak, wilayah Tanjung Priok adalah zona hijau dan sampai hari ini angka aktif Covid-19 adalah nihil,” kata Seto. (Red.)