JAKARTA, BeritaBhayangkara – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa Polri menyiagakan 3.952 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa “Gerakan Rakyat Tolak Pilpres Curang dan Selamatkan Demokrasi” dengan beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR / MPR RI Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa (5/2/24).
“Personel gabungan yang disiagakan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan Pemprov DKI. Seluruh personel akan melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan DPR / MPR RI,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya
Untuk skema rekayasa lalu lintas seperti penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR / MPR, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo mengatakan hal tersebut bersifat situasional. Bisa diterapkan bisa juga tidak, tergantung situasi di lapangan.
“Kita lihat nanti jumlah massanya. Bila nanti di depan DPR / MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR / MPR RI akan kami alihkan. Penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR / MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” jelas Susatyo.
Lanjut Susatyo juga menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.
“Kami mengimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di depan Gedung DPR / MPR RI,” tegasnya.
“Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah dilakukan, kami mengimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan aman, tertib dan kondusif,” tutupnya. (*)