NTB, BeritaBhayangkara.com – Selama menjalani tugas rekonstruksi akibat Gempa Lombok, Satgas TNI AD harus lebih mengedepankan pendekatan teritorial yang mengutamakan kepentingan rakyat
Hal tersebut disampaikan Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, dalam rilis tertulisnya, di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (22/2/2019).
Diungkapkan Kasrem 162/WB, bahwa untuk mempercepat rekonstruksi perumahan yang rusak akibat Gempa, TNI AD menurunkan kembali 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) untuk memperkuat Yon Zipur-2/SG di Lombok.
“2 (dua) SSK yang datang hari ini, berasal dari Divisi 1 Kostrad dan Kodam IV/Diponegoro, yaitu Yonzipur 9 dan Yonzipur 4,” ungkap Endarwan.
“Mereka akan didatangkan 2 Sortir menggunakan pesawat TNI AU,”tambahnya.
Saat menyambut perkuatan pasukan tersebut, Endarwan mengingatkan kepada personel Satgas bahwa dalam penugasan bantuan bencana alam ini lebih mengutamakan profesionalisme dan empati serta kepedulian.
“Setelah tiba di lokasi segera aksi, masyarakat di Lombok Tengah sangat membutuhkan segenap curahan pikiran dan tenaga kita. Untuk masa depan rakyat, sebagai prajurit TNI AD, kita harus menjadi yang pertama,” tegas lulusan Akmil 1996 ini.
“Maksudnya, kita semua jangan pernah ragu, ketika rakyat yang merupakan orang tua TNI tengah mengalami musibah.Ingat, kemanunggalan TNI-Rakyat, berarti ada kesetaraan dan kebersamaan dalam berbagai situasi untuk menjaga keberlangsungan bangsa dan negeri ini,”tambahnya.
Lebih lanjut, Pria kelahiran Bengkulu ini, kembali menegaskan bahwa selama menjalani tugasnya nanti, Satgas ini lebih mengedepankan pendekatan teritorial, ibaratnya muka boleh sangar tapi untuk rakyat hati TNI selalu selembut salju.
“Ini penting, karena selelah apapun, kita harus ingat bahwa apa yang dilakukan sungguh mulia. Kita tidak pernah pamrih, kita hanya ingin bersama rakyat baik dalam suka maupun duka,” tandas Endarwan.
“Jaga faktor keamanan dan keselamatan selama dalam perjalanan ke Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara tempat bertugas, jaga kesehatan, hindari segala kemungkinan pelanggaran sehingga tidak menghambat proses rehab rekon selama melaksanakan tugas,” tutupnya.
Pewarta : Putri