DUMAI, BeritaBhayangkara.com – Siap mengamankan perbatasan RI-RDTL, 400 Prajurit Yonif 132/Bima Sakti dibawah pimpinan Danyonif sekaligus Dansatgas Mayor Inf Wisyuda Utama, secara resmi diberangkatkan oleh Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilal di Dermaga A, Pelabuhan Pelindo Dumai, Kota Dumai.
Demikian disampaikan Kependam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Zeni Djunaidhi, S.Sos., M.Si., dalam keterangan tertulisnya di Dumai, Jumat (23/8/2019).
Dikatakan Zeni, Upacara pemberangkatan yang dipimpin Pangdam I/BB tersebut dilaksanakan pada Rabu 21 Agustus 2019 lalu.
“Acara pemberangkatan dipimpin Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI MS Fadhilah,” katanya.
“Yonif 132/berangkat menuju NTT menggunakan KRI Teluk Manado-537. Mereka akan bertugas selama 9 bulan kedepan,” tambahnya.
Diawal sambutannya, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah menyampaikan rasa bangganya kepada prajurit Yonif 132/BS, karena telah mempersiapkan baik materil maupun personel untuk ditugaskan ke daerah operasi.
“Kepercayaan TNI, khususnya TNI AD kepada satuan Yonif 132/BS dan seluruh prajuritnya harus dijaga dengan baik,” tegas Pangdam.
Orang nomor satu di Kodam Bukit Barisan ini berharap, seluruh Prajurit Satgas Pamtas Yonif 132/BS, mampu menorehkan prestasi selama berada di medan tugas.
“Kalian harus mampu menunjukkan prestasi yang gemilang disertai penampilan sikap dan perilaku yang positif,” ujarnya.
Hal ini sangat penting, ungkap Pangdam, sehingga kehadiran Satgas di daerah operasi bisa diterima dan mendapat pengakuan warga demi menjaga Kedaulatan NKRI.
“Kalau kalian berprestasi dan berperilaku baik, pastinya warga senang dengan kehadiran kalian di daerah tempat kalian bertugas,” tegas Pati yang pernah menjabat Kapuspen TNI itu.
Selanjutnya, Mayjen Fadhilah berpesan, agar prajurit dapat menjadikan pembekalan yang telah diperoleh melalui latihan pratugas menjadi modal dasar dalam pelaksanaan tugas di lapangan, sehingga diharapkan kehadiran prajurit di daerah penugasan dapat memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan kondisi yang kondusif di wilayah perbatasan RI-RDTL (Republic Democratic of Timor Leste).
”Kalian harus benar-benar memahami kultur dan kondisi masyarakat perbatasan Timor Leste. Hormati dan hargai adat istiadat maupun kearifan lokal, sehingga terjalin hubungan yang harmonis tanpa melupakan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” pesan Pangdam.
Pewarta: Putri