BANDUNG, BeritaBhayangkara.com – Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi TA 2020 yang diselenggarakan Pussenarhanud Kodiklatad dari tanggal 5 – 11 September 2020 di Lapangan Tembak AWR (Air Weapon Range) TNI AU di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dapat dilaksanakan dengan sukses, lancar dan aman.
Catatan manis dari keberhasilan penyelenggaraan Latbakjatrat tersebut tentunya berkat kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat didalamnya. Namun dibalik itu semua Kolonel Arh Blasius Popylus sebagai Komandan Latihan dapat memainkan peran sentral di lapangan secara optimal sehingga pelaksanaan latihan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yaitu mampu meningkatkan profesionalisme prajurit dan satuan Arhanud. Hal tersebut mendapat apresiasi dari Dankodiklatad TNI AD Letjen TNI A.M Putranto yang hadir dan menyaksikan secara langsung jalannya latihan tersebut.
Kolonel Blasius mengungkapkan, beberapa terobosan dan inovasi dalam penyelenggaraan latihan kali ini membawa manfaat positif dan memberi pengalaman berharga bagi para prajurit Arhanud yang terlibat dalam latihan.
Ditambahkan, latihan yang mengaplikasikan fungsi pertahanan udara yang meliputi detection, identification, tracking dan destruction serta adanya penembakan malam hari menggunakan meriam maupun Rudal yang baru pertama kalinya diujicobakan. Dalam latihan kali ini, memberikan gambaran tentang tantangan tugas Arhanud dalam pertempuran sebenarnya.
Disamping itu, penggunaan aplikasi “Mata Elang” hasil karya Letkol Arh Haris Atmaja (Danyonarhanud 14 Dam IIi/Slw) dalam memonitor jalannya latihan yang sedang berlangsung menjadikan latihan kali ini terasa berbeda dengan sistem pengendalian yang High Technology.
“Latbakjatrat terintegrasi merupakan sarana yang tepat untuk mengukur hasil pembinaan fungsi utama Pussenarhanud meliputi pembinaan kesenjataan, doktrin, pendidikan, latihan dan Litbang,” ungkap Blasius.
Ditambahkan pula olehnya tentang perlunya perubahan mind set bahwa prajurit tidak hanya sebagai obyek latihan, tetapi sekaligus sebagai subyek latihan sehingga peran serta aktif seluruh komponen latihan turut membawa andil dalam keberhasilan latihan.
“Selama ini pelaksanaan evaluasi di lapangan hanya berjalan satu arah saja, namun pada latihan kali ini feed back dua arah yang diberikan oleh para pelaku turut membantu kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan latihan,” imbuhnya.
“Mahal atau murahnya biaya latihan tidak dilihat dari besarnya anggaran yang dikeluarkan tetapi dari manfaat yang diperoleh dari organisasi,” tukas Blasius.
Dibutuhkan tanggung jawab yang besar dari masing-masing prajurit untuk senantiasa meningkatkan profesionalisme. Harapan ke depan kecabangan Arhanud dapat menjadi World First Class Gunner yang semakin disegani sebagaimana visi Pussenarhanud dibawa kepemimpinan Danpussenarhanud saat ini Mayjen TNI Nisan Setiadi.