JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Setelah menjaring lebih dari 300 peserta di seluruh Indonesia pada tanggal 23 dan 24 November lalu, hari ini, Kompetisi Komunitas Siber TNI Angkatan Darat (KKS TNI-AD) memasuki babak final yang dilangsungkan di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2020).
Final KKS TNI-AD tahun ini diselenggarakan oleh Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad) dibuka oleh Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Nurchahyanto.
Disampaikan Aster Kasad, Pussansiad memiliki tugas pokok menyelenggarakan pembinaan personel serta fungsi sandi dan siber dalam rangka mendukung tugas TNI AD.
“Penyelenggaraan KKS TNI-AD ini menjadi salah satu bentuk program Pussansiad untuk melakukan pembinaan dan mewadahi talenta-talenta dalam bidang keamanan siber, serta untuk ikut melindungi kedaulatan tanah air di ranah siber,” ujar Aster Kasad.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Pussansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhi menyampaikan, melalui kompetisi Komunitas Siber ini TNI AD ingin memperkuat sistem keamanan dari ancaman fisik maupun non fisik.
“Termasuk penguatan siber yang kita sebut dengan antivirus termasuk juga firewall kita perkuat juga, termasuk juga penguatan pengembangan Security Operation Center (SOC). Kita sedang memperkuat itu semua,” kata Iroth.
Dijelaskan Brigjen Iroth, ada juga serangan siber khususnya informasi hoaks ataupun ancaman ujaran kebencian. Sehingga, pihaknya juga terus melakukan patroli siber bahkan edukasi agar menggunakan media sosial dengan bijaksana.
KKS TNI-AD terdiri atas tiga kategori peserta yaitu Pelajar, Umum dan Militer. Untuk babak final, dipilih masing-masing lima tim dari kategori Umum, Pelajar dan Militer setelah diseleksi melalui serangkaian skenario kompetisi yang seru dan menantang seperti Cryptography, Digital Forensic, OSINT (Open Source Intelligence), Reverse Engineering & Binary exploitation, Web Vulnerability Exploitation dan Attack & Defense.
Para peserta yang lolos ke babak final KKS TNI-AD mewakili beberapa provinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Mereka dihadapkan dengan skenario terakhir yaitu Attack & Defense untuk memperebutkan gelar juara.
Sedangkan untuk kategori pelajar, para pemenang sudah dipilih langsung di babak penyisihan online. Juara pertama diraih oleh Tim Super H!ker yang terdiri dari tiga orang yaitu Athaya Pranawa, Bagas Wibowo, dan Nizam Abdullah. Kemudian juara kedua diraih oleh Kyros dengan peserta atas nama Faiz Jazadi dan juara ketiga diraih oleh Tim John the Kipper yang dibentuk oleh tiga orang yaitu Bill Elim, Muhammad Fathoni, dan Fahrizal Akbar. Mereka juga turut hadir dalam acara babak final untuk mengikuti penyerahan hadiah.
Setelah melalui babak final yang kompetitif, pemenang kategori TNI diraih oleh tim ShareLinkGan sebagai juara pertama, Tim FLAG{INiTiaLd-rEborn} sebaga juara kedua, dan Tim Meal Ready to Eat sebagai juara ketiga. Sedangkan pemenang kategori Umum diraih oleh Tim UH RUWET sebagai juara pertama, tim sebagai juara kedua, dan tim Nama Tim Pake Apa Nih? keluar sebagai juara ketiga.
Para pemenang KKS TNI-AD mendapatkan total hadiah uang tunai ratusan juta rupiah dan juga menjadi kebanggaan bangsa karena sebagai generasi muda yang lahir pada era milenial, perserta tersebut merupakan individu-individu yang adaptif dan mampu untuk mengikuti kemajuan dan perkembangan IT.
KKS TNI-AD ini direncanakan akan menjadi kompetisi tahunan oleh Pussansiad, menyesuaikan dengan tren keamanan siber ke depan karena perkembangan bidang keamanan siber sangat pesat, baik dari sisi kemampuan menyerang, bertahan maupun analisa setelah insiden.
Kompetisi seperti ini dinilai sangat diperlukan untuk menjadi wadah bagi mereka yang memiliki minat dan bakat di bidang keamanan siber untuk mengarahkannya ke sesuatu yang bernilai positif. Tidak hanya itu, KKS TNI-AD juga bisa menjadi ajang meningkatkan persaudaraan sesama komunitas siber satu sama lain. (Dispenad)