MAGELANG, BeritaBhayangkara.com – Wadanjen Akademi TNI Marsda TNI Sri Pulung D. S.E., M.Mgt., Stud., Cfr.A. mewakili Komandan Jenderal Akademi TNI membuka Latihan Berganda-2 Taruna Akademi TNI tahun 2021 di Lapangan Taruna Bhakti Menchandra Akademi TNI Magelang, Selasa (19/1/2021). Latganda-2 akan dilaksanakan selama 6 hari, mulai tanggal 19 s.d. 24 Januari 2021 di wilayah Magelang, yang diikuti oleh 672 Taruna Akademi TNI.
Dalam amanat Danjen Akademi TNI yang dibacakan oleh Wadanjen Akademi TNI selaku Irup pada upacara pembukaan Latganda menyampaikan bahwasannya Latganda-2 merupakan puncak pembelajaran dari proses penyelenggaraan pendidikan dasar integratif Taruna Akademi TNI selama 6 bulan di Menchandradimuka Akademi TNI.
“Karena Latganda-2 ini merupakan bahan evaluasi untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan Taruna Tingkat-1 Akademi TNI dalam menyerap, memahami dan menguasai berbagai macam pengetahuan dasar militer serta pembinaan fisik dalam mengikuti Pendidikan Integratif Akademi TNI Tahap II,” ujar Danjen Akademi TNI.
“Sebelum para Taruna dinyatakan lulus untuk bisa mengikuti tahapan pendidikan kematraan selanjutnya di Akademi Angkatan masing-masing, yaitu di Akmil, AAL dan AAU selama 3 ½ tahun hingga mereka dilantik menjadi seorang Perwira TNI dengan pangkat Letnan Dua,” tambahnya.
Pada pelaksanaan Latganda-2 ini Taruna Akademi TNI tidak hanya dituntut mengerti dan dapat mengaplikasikan setiap pengetahuan dan keterampilan individu masing-masing tentang teknik dasar tempur, tapi juga akan diuji pada kemampuan fisik Taruna dihadapkan dengan situasi tempur.
Adapun materi Latganda-2 yang akan dilatihkan kepada Taruna Akademi TNI adalah dengan titik berat pada uji kemampuan yang meliputi; How To Find Fighter (HTF), perembesan, ilmu medan, menembak, caraka malam, pionir dan hanmars.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari Latganda-2 adalah agar Taruna Akademi TNI dapat mengaplikasikan ilmu medan pada siang atau malam hari dihadapkan dengan medan yang bervariasi, seperti dapat menembak dengan teknik yang benar, dapat menerapkan disiplin tempur, naluri tempur, mengesan jejak, menyampaikan berita pada malam hari, dapat melaksanakan survival dengan segala keterbatasan, dapat melewati rintangan dengan cepat dan tepat dibawah tekanan tembakan musuh dan dapat membuat perkubuan serta mampu melaksanakan perjalanan jarak jauh pada saat perpindahan pasukan. (Red.)