KEPRI, BeritaBhayangkara – Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla menerima Kunjungan Kehormatan/ Courtesy Call Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim, bertempat di Mako Guskamla Koarmada I Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/3/2022).
Dalam kesempatan tersebut Dubes Amerika Serikat menyampaikan bahwa antara Indonesia dan Amerika banyak sekali potensi untuk dilaksanakannya kerja sama, terutama kerja sama dalam bidang militer yang bertujuan untuk bersama-sama menciptakan keamanan maritim di Kawasan regional.
Terkait tentang rencana kepindahan Koarmada I ke Tanjung Pinang. Pangkogabwilhan I menjelaskan bahwa rencana kepindahan Koarmada I ke Tanjung Pinang masih dalam proses. “Perpindahan Koarmada I di Tanjung Pinang guna tidak terjadi kegiatan illegal yang terjadi di Selat Singapura dan Selat Malaka seperti Pencurian di Laut, penyelundupan dan lain-lain.
Kogabwilhan I bersama dengan Koarmada I bekerja sama dengan IFC Singapura dalam hal sharing informasi yang terjadi di Selat Singapura dan Selat Malaka. “Diharapkan dapat menciptakan stabilitas keamanan laut di Kawasan Regional,” ujarnya.
“Kerjasama di bidang militer ini seperti melaksanakan latihan militer bersama seperti yang sudah pernah dilaksanakan sebelumnya, seperti CARAT, RIMPACT, FLASH IRON, GARUDA SEAL dan lain-lain. Harapannya dengan kondisi pandemi Covid di Indonesia yang sudah menurun, kerja sama di bidang latihan militer tersebut dapat dilaksanakan Kembali,” kata Pangkogabwilhan I.
Turut mendampingi Pangkogabwilhan I antara lain Asintel Kaskogabwilhan I Laksma TNI Yanuar Hadwiono, Asops Kaskogabwilhan I Laksma TNI Aria Cakra, Aspers Kaskogabwilhan I Marsma TNI Bejo Suprapto, Aspotwil Kaskogabwilhan I Brigjen TNI Bosco Haryo Yunanto, Danguspurla Koarmada I Laksma TNI Hudiarto Kresno Utomo serta Danguskamla Koarmada I Laksma TNI Haris Bima. Sedangkan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia yaitu Atase Udara Colonel Brian McCulloigh, Konsul AS untuk Sumatra Gordon Church, Staff Officer Lester Asamoah, Asisten Ekonomi Hans Sukamto dan Interpreter Harya Bimasena. (***)