AMBON, BeritaBhayangkara – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) dalam kunjungan kerjanya di Ambon, berkesempatan bertolak ke Negeri Aboru, Pulau Haruku, Kamis (12/05/2022).
Kehadiran Pangkogabwilhan III di Pulau Haruku guna mengetahui situasi dan kondisi di Negeri Aboru pasca konflik internal yang terjadi beberapa waktu lalu. “Saya turut prihatin dengan apa yang sedang masyarakat hadapi saat ini, namun kita harus percaya, semuanya dapat diselesaikan dengan baik. Saya berharap yang ada di pengungsian ini untuk kuat dan tetap berdoa,” ujar Pangkogabwilhan III, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).
“Kami di sini TNI tidak akan meninggalkan Bapak dan Mama di sini sendiri. Kita TNI selalu bersama rakyat dalam suka dan duka karena TNI berasal dari rakyat dan semuanya untuk rakyat, kita aparat TNI-Polri terus mendorong Pemda agar permasalahan konflik internal ini segera cepat selesai dan semua berjalan normal kembali,” tegasnya
Selain mengunjungi pengungsi, sebelumnya Pangkogabwilhan III melakukan peninjauan langsung personel Satgas Kodim Maluku Yon Arhanud 11/WBY dan personel Koramil Pulau Haruku.
Pangkogabwilhan III, memberikan beberapa arahan dan pesan dan penekanan Panglima TNI agar dalam melaksanakan tugas mengikuti aturan dan perundangan. Dia juga memberikan semangat dan dukungan kepada para prajurit yang saat ini sedang bertugas. “Kau bertugas di mana pun harus selalu semangat, karena tidak semua prajurit bisa bertugas di sini, kalian adalah prajurit pilihan yang diberikan tugas dan kepercayaan, tugas adalah kehormatan yang harus kita jawab,” ujarnya.
Prajurit diminta untuk belajar dari pengalaman Konflik Horizontal yang pernah terjadi di Maluku tahun 1999 silam. “Jika terjadi permasalahan di masyarakat kita semua harus turun, TNI itu dari rakyat dan bekerja untuk rakyat. Setiap prajurit harus selalu bertindak cerdas, menjaga moral, sehingga tetap dicintai dan menjadi kebanggaan kita semua,” pinta Letjen Cantiasa, Jenderal peraih Adhi Makayasa tahun 1990 tersebut. (Penkogab3)