MIMIKA, BeritaBhayangkara – Terkait Teror Kelompok Separatis Teroris (KST) Pimpinan Egianus Kogoya yang telah melakukan pembakaran Pesawat Susi Air pada Selasa (7/2/2023), yang mengakibatkan Warga Sipil di daerah Paro Kabupaten Nduga Papua melaksanakan eksodus ke Distrik Kenyam karena ketakutan, Pangkogabwilhan III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) mengecam keras Tindakan KST dan menyatakan bahwa Egianus Kagoya adalah manusia paling pengecut di dunia ini, karena banyak membunuh masyarakat sipil yang tidak berdaya bahkan membakar Pesawat Susi Air yang selama ini melayani dan membantu masyarakat di pedalaman Papua.
Hal tersebut disampaikan Pangkogabwilhan III ketika melaksanakan monitoring dari Timika Mimika Papua, tentang perkembangan kejadian tersebut, karena sampai saat ini Pilot Susi Air, Philip Mark Merthens, WNA asal Selandia Baru yang masih belum ditemukan keberadaannya, Sabtu (11/2/2023).
“Aksi Teror KST kepada masyarakat telah mengakibatkan rakyat ketakutan, rakyat tidak bisa bebas beraktivitas karena takut terancam keselamatannya oleh KST. Hal ini juga mengakibatkan regulasi Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan yang endingnya adalah kesejahteraan masyarakat Papua dan terjaganya Kedaulatan NKRI menjadi terhambat,” jelas Letjen Cantiasa.
“Kita berharap situasi segera pulih kembali, masyarakat bisa tenang di kampungnya, kita berharap semua komponen anak-anak Bangsa harus ikut berpikir dan terlibat serta, kami TNI-Polri akan membantu pemerintah daerah mengawal percepatan pembangunan di Papua,” ujar Pangkogabwilhan III.
Senada dengan apa yang disampaikan Pangkogabwilhan III, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyampaikan perihal sejauh mana penanganan kejadian pembakaran Pesawat Susi Air di Bandara Paro, Kabupaten Nduga.
“Pada prinsipnya kami TNI-Polri bekerja atas kepentingan Negara. TNI-Polri dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua dalam penanganan kasus Paro beberapa waktu lalu, melibatkan Para Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh masyarakat beserta Pemerintah Daerah yang bertujuan hanya satu, yaitu menyelamatkan nyawa manusia demi aspek kemanusiaan,” jelas Pangdam XVII/Cenderawasih.
“Dalam waktu beberapa hari lalu sampai sekarang telah melaksanakan operasi kemanusiaan yaitu menolong saudara-saudara kita yang telah eskodus dari Paro menuju Kenyam,” lanjutnya.
“Mengenai Pesawat Susi Air yang dibakar, terdapat isu-isu yang beredar bahwa ada 15 orang yang diancam oleh Egianus Kagoya, namun semuanya sudah dapat dievakuasi dengan selamat, tetapi satu personel pilot masih kita cari tapi diduga bersama kelompok KST dan kita terus melakukan pencarian, sesuai dengan kondisi di lapangan,” tegas Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Terkait kejadian tersebut, tentunya semua berharap Pilot Susi Air tersebut segera diketemukan, karena peran Pilot tersebut selama ini telah membantu kegiatan kemanusiaan di Papua, mulai dari mengangkut tenaga medis, tenaga pengajar, dukungan bahan makanan ke daerah terpencil, bahkan kadang kadang mengangkut tenaga misionaris untuk masyarakat Papua, khususnya yang ada di daerah pedalaman.
Ironis memang di saat pembangunan di Papua digencarkan oleh Pemerintah Pusat, dengan harapan adanya dukungan semua komponen masyarakat untuk ikut andil membangun Papua, namun kelompok KST justru malah menghambat kemajuan Papua dengan aksi Teror yang dilakukannya. (Penkogab3)