banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Berbulan-Bulan Koma, Aurel Terbangun Berkat Pijatan Refleksi Pelda Riyanto

Berkat terapi atau pijatan refleksi dari Pelda Riyanto, Aurel (13) penderita tumor otak yang koma berbulan-bulan

BALI, BeritaBhayangkara.com – Berkat terapi atau pijatan refleksi dari Pelda Riyanto, Aurel (13) penderita tumor otak yang koma berbulan-bulan saat ini sudah terbangun bahkan sudah bisa berjalan.

Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto., dalam rilis tertulisnya, Sabtu (1/6/2019).

Diungkapkan Dandim, kondisi Aurel itu semakin membaik berkat pijatan Pelda Riyanto anggota Koramil 1619-06/Marga

“Pelda Riyanto, memiliki keahlian terapi refleksi dan sudah banyak rekan, sahabat, tetangga dan masyarakat ia obati, termasuk saat ini Aurel,” katanya.

Dandim menjelaskan bahwa Aurel yang tinggal di BTN Griya Multi Jadi, Desa Jadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali ini menderita tumor otak sejak sekitar 1 tahun yang lalu.

“Dari pengakuan orang tuanya derita yang dialami Aurel sejak tahun lalu dan sebelum ditangani Pelda Riyanto, dia dalam keadaan koma,” ujar Toni.

“Namun, berkat tangan dingin Pelda Riyanto, kini kondisi Aurel pun berangsur terus membaik,” tambahnya.

Dikatakan Toni, atas apa yang dilakukan anggotanya tersebut, dirinya sangat mengapresiasi Saya sangat mengapresiasi dan mendukung agar Riyanto dapat membantu masyarakat

“Keahlian Pelda Riyanto tidak hanya membantu adik kita Aurel saja, namun juga bagi warga yang lainnya yang membutuhkan.

Lebih lanjut disampaikan Toni bahwa apa yang dilakukan oleh anggotanya tersebut semata-mata karena prihatin terhadap kondisi Aurel.

” Prihatin atas penyakit yang diderita Aurel dan juga atas permintaan dan persetujuan orang tuanya maka Pelda Riyanto pun akhirnya dapat membantu Aurel,” tutur Toni.

Terpisah, Riyanto pun menyampaikan bahwa tekadnya untuk membantu itu dikarenakan dirinya prihatin terhadap kondisi Aurel.

“ini saya lalukan secara ikhlas dan juga atas permintaan dan persetujuan dari orang tua Aurel,” tegas Riyanto.

“Memang pada terapi pertama, belum ada perubahan, Aurel masih terbaring lemas. Namun dengan keyakinan yang ada, saya sampaikan kepada orang tuanya untuk mengikuti terapi berikutnya,” imbuh Riyanto.

Saat pertemuan yang kedua, kata Riyanto, tekad dan keikhlasannya memperlihatkan hasil dan Aurel siuman dan mampu berbicara seraya membalas salam.

“Betapa terkejutnya saya, karena Aurel sudah siuman dan mampu membalas salam. Kami (sampaikan) Assalamu’alaikum dia balas Wa’alaikum salam,” katanya.

“Sampai saat ini sudah enam kali terapi dan Aurel sudah bisa belajar duduk,” ucap Pelda Riyanto.

Sementara itu,Rahmat Hidayat (ayah Aurel) mengaku bahwa dirinya baru mengetahui penyakit putrinya setelah ujian Nasional tahun 2018 lalu.

“Awalnya pusing, namun setelah di scan di Rumah Sakit Sangla Bali, ternyata positif tumor di kepala,” katanya.

“Karena ada sesuatu hal, Aurel tidak bisa dioperasi di Rumah Sakit itu, namun dioperasi di Sidoarjo Jawa Timur,” tambah Rahmat.

Pasca operasi, menurut Rahmat, kondisi putrinya hanya membaik sekitar 1,5 bulan, setelah itu pingsan lagi dan koma hingga berbulan-bulan.

“Hanya bertahan satu setengah bulan, setelah itu pingsan lagi dan koma,” ujarnya.

“Karena keterbatasan biaya, akhirnya keluarga memutuskan membawa Aurel kembali ke rumahnya di Bali. Walaupun Aurel masih sakit, akan dirawat sendiri di rumah,” ucapnya.

Keyakinan dan ketegaran Rahmat Hidayat pun mempertmukannya dengan Riyanto dan kini dirinya memiliki harapan terhadap kesembuhan anaknya.

“Sebagai orang tua, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan pak Riyanto dan berharap agar Aurel dapat kembali pulih seperti sedia kala dan dapat berakifitas seperti anak-anak lain. Terimakasih untuk semuanya, Alhamdulillah Aurel sudah berangsur membaik,” pungkasnya.

Pewarta: Putri