banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Sekolah Alam Satgas Yonif 408, Seimbangkan Pengetahuan Dengan Kepedulian Kepada Semesta

Sekolah alam yang diselenggarakan Satgas Pamtas Yonif 408/SBH, untuk menyeimbangkan pengetahuan dengan kepedulian kepada sesama

BELU, BeritaBhayangkara.com – Sekolah alam yang diselenggarakan Satgas Pamtas Yonif 408/SBH, untuk menyeimbangkan pengetahuan dengan kepedulian kepada sesama di perbatasan RI-RDTL.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 408/SBH, Mayor Inf Joni Eko Prasetyo, S.IP.,dalam rilis tertulisnya di Belu, Nusa Tenggara Timur, Minggu (16/6/2019).

Diungkapkan Dansatgas, belajar di alam terbuka banyak hal yang bisa dikenalkan kepada anak, seperti menanam pohon dan merawatnya.

“Belajar di alam terbuka juga memberikan suasana yang berbeda, sekaligus dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan untuk membuka imajinasi,”ujarnya.

Metode ini tambah Dansatgas, diajarkan Praka Indara dan Pratu Wildan, personel Pos Lakmaras kepada siswa-siswi SD Katolik Henes, Kecamatan Lamaknen Selatan pada Sabtu (15/6/2019).

Lebih lanjut dikatakan, pembelajaran di alam terbuka ini baru pertama kali dilaksanakan di SD tersebut, dengan harapan para siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti kegiatan belajar.

“Belajar tidak harus di dalam kelas dengan situasi formal, namun, dapat dilakukan dimana saja,”ucapnya.

Melihat manfaatnya yang besar jelas Joni Eko, kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan oleh anggota, bukan saja di sekolah ini, tapi juga ke sekolah lain.

“Disamping itu dengan metode belajar ini, kita dapat menyampaikan pesan moral kepada para siswa agar selalu menanamkan kecintaan pada alam, karena sebagai manusia kita mempunyai kewajiban menjaga dan merawat alam, sehingga tetap asri dan tidak tercemar,”pintanya.

Selain itu harap Joni Eko, cinta lingkungan itu penting diberikan kepada anak sejak usia dini.

“Ini untuk membentuk kepribadian anak sehingga ke depan mampu ikut menjaga bumi ini,ā€¯tandasnya.

Sementara itu Praka Indara menuturkan, metode belajar ini berawal dari keprihatinan Satgas yang melihat banyaknya warga yang kurang peduli kepada lingkungan, misalnya sembarang menebang pohon dan membakar hutan untuk membuka lahan.

“Ini tidak bisa dibiarkan, makanya kita ajarkan anak-anak mereka untuk peduli dan bersahabat dengan lingkungan sejak dini, “urainya.

Kepala Sekolah SD Katolik Henes, Kristina (45) mengungkapkan, metode belajar ini begitu disenangi anak-anak, dan ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah anak yang ikut dalam belajar di alam ini.

“Kam mengucapkan terima kasih kepada bapak Satgas atas keikhlasannya membantu para guru yang ada di sekolah ini.
Kami juga berharap cara ini dapat meningkatkan motivasi anak-anak lebih rajin dan giat untuk belajar dengan demikian menggapai cita citanya, “jelasnya.

Nandri (12), siswa kelas kelas V menyampaikan rasa senangnya mengikuti pelajaran ini, karena langsung dapat dipraktekkan.

“Belajar seperti ini tidak membuat cepat bosan, karena dengan melihat hijau dedaunan dan segarnya udara alam, membuat kami lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan, “pungkasnya.

Pewarta: Putri