banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Tanamkan Hidup Sehat, Satgas Yonif 725 Ajarkan Anak-Anak Perbatasan Rawat Gigi

Satgas Pamtas RI - Papua New Guinea, Yonif 725 ajarkan anak-anak di perbatasan cara merawat dan menyikat gigi yang baik dan benar.

PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Guna menanamkan pola hidup sehat di ujung timur Indonesia, Satgas Pamtas RI – Papua New Guinea, Yonif 725 ajarkan anak-anak di perbatasan cara merawat dan menyikat gigi yang baik dan benar.

Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 725/Wrg, Letkol Inf Hendry Ginting S., S.I.P., dalam rilis tertulisnya di Keerom, Papua, Selasa (25/6/2019).

Diungkapkan Hendry, kegiatan sosialisasi ini diberikan kepada anak-anak Kampung Workwana Komplek PTPN II Arsotami, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Senin, (24/6/2019).

“Dipimpin Wadansatgas Mayor Inf Basuki Rahmat, S.Ag., Tim Kesehatan Pos Kout ajarkan anak-anak Kampung Workwana, cara merawat dan menyikat gigi yang baik dan benar,” katanya.

Hendry menjelaskan bahwa kegiatan ini dinilai sangat penting, untuk membiasakan anak-anak menjalankan pola gaya hidup sehat hingga dewasa. Karena masih ada sebagian anak-anak yang kurang peduli akan kesehatan giginya.

“Selama ini, anak-anak belum tahu cara merawat gigi. Makanya kita kirim dokter Satgas Letda Ckm dr. Mhd. Wira Brimaniko untuk mengajarkan mereka,” terangnya.

Ia pun berharap, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, anak-anak yang berada di wilayah perbatasan jadi lebih tahu dan mengerti terhadap kesehatan gigi. Sehingga gigi mereka dapat tumbuh sehat dan kuat.

“Harapan saya, ilmu yang didapat dalam sosialisasi ini dapat diterapkan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari mereka,” tegas Letkol Inf Hendry Ginting.

Sementara itu, dalam sosialisasinya, Letda Ckm dr. Mhd. Wira Brimaniko, menyampaikan kepada anak-anak, menjaga kesehatan tubuh diawali dari mulut. Mulut dan lidah yang kotor tak hanya mengakibatkan kehilangan rasa tetapi juga sejumlah penyakit mulai dari sariawan hingga yang berbahaya seperti kanker.

“Gigi berlubang atau karies bisa muncul karena sisa makanan yang terselip. Jika tidak segera dilakukan penyikatan gigi dengan benar, maka gigi akan berlubang dan sakit,” terangnya.

Dengan kegiatan ini, lanjutnya, akan menekan atau mencegah timbulnya penyakit pada mulut terutama gigi pada anak-anak sejak dini.

“Kita tidak ingin, anak-anak produktivitasnya hilang karena alasan sakit gigi,” tandasnya.

Pewarta: Putri