JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengucapkan selamat kepada 44 ribu pendaftar yang dinyatakan sebagai penerima Kartu Prakerja Gelombang 17.
Gelombang 17 dibuka untuk merekrut penerima Kartu Prakerja baru sebagai pengganti penerima Gelombang 12 hingga 16 yang tidak memanfaatkan bantuan. Jumlah peserta yang tak kunjung mengikuti pelatihan terhitung satu bulan sejak mereka ditetapkan ini mencapai 44 ribu orang.
Karena itu, Denni memberikan pesan kepada 44 ribu penerima Kartu Prakerja Gelombang 17 agar memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dengan mengambil berbagai pelatihan yang tersedia di program ini.
“Selamat untuk Sobat Prakerja yang diterima sebagai peserta Gelombang 17. Manfaatkan bantuan ini dengan semaksimal mungkin. Ingat, jutaan kawan-kawan kalian yang mendaftar belum tentu mendapatkan kesempatan ini,” kata doktor ekonomi lulusan University of Colorado at Boulder, Amerika Serikat, itu.
Untuk para penerima Kartu Prakerja yang terpilih pada Gelombang 17, langkah selanjutnya yakni:
1. Cek dashboard akun Prakerja untuk memastikan dana pelatihan sudah tersedia
2. Bandingkan pelatihan di Bukalapak, Mau Belajar Apa, Pintaria, Pijar Mahir, Sisnaker, Sekolahmu, atau Tokopedia
3. Tonton video tentang Kartu Prakerja yang ada di dashboard sebelum membeli pelatihan pertama
4. Pilih pelatihan sesuai kebutuhan
5. Beli pelatihan dan bayar dengan Nomor Kartu Prakerja
6. Batas waktu pembelian pelatihan adalah 30 hari sejak menerima SMS pengumuman. Bila lewat dari waktu tersebut, maka kepesertaan akan dicabut
“Pastikan Sobat Prakerja memilih pelatihan dengan seksama karena kesempatan ini hanya satu kali seumur hidup. Jadi, pilih pelatihan dengan bijak, ya!” kata Denni.
Deputi Ekonomi Kepala Staf Kepresidenan 2015-2020 ini memaparkan, setidaknya tiga hal menjadi pembeda Program Kartu Prakerja dibandingkan program pelatihan Pemerintah yang sudah ada.
Pertama, konten pelatihan yang beragam, kekinian, praktis, dan relevan dengan dunia kerja. Ada yang pendek maupun panjang, ada yang webinar maupun self-paced video.
Kedua, adanya kebebasan memilih bagi peserta pelatihan. Ada lebih dari 1.500 pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja yang dapat dipilih dan dikombinasikan oleh para penerima Kartu Prakerja sesuai minat dan bakat masing-masing.
Ketiga, kompetisi antar Lembaga Pelatihan menghadirkan hasil yang positif dalam harga, kualitas dan layanan. Saat ini ada 179 Lembaga Pelatihan dalam ekosistem Prakerja.
Tak heran, dengan anggaran hanya Rp 1 juta untuk tiap penerima Kartu Prakerja, ada seorang peserta bisa membelanjakan hingga 18 jenis pelatihan yang berguna untuk meningkatkan keterampilan dirinya.
“Hal ini dikarenakan dana pelatihan murni dipakai untuk kursus daring, bukan untuk komponen lain seperti seragam, sepatu, tempat tinggal, makan, transportasi dan lain-lain,” jelas Denni saat tampil dalam talk show bertajuk ‘Insentif Sebenarnya Kartu Prakerja’ yang ditayangkan Youtube Perspektif Wimar TV. Acara yang digagas mendiang Wimar Witoelar ini juga disiarkan melalui 400 jaringan radio Kantor Berita Radio (KBR) di seluruh nusantara.
Pada program ini, Denni juga menjawab efektivitas pelatihan secara daring pada Program Kartu Prakerja. Menurutnya, ‘the method is secondary’. Karena penentu utama keberhasilan dalam belajar lebih pada motivasi, niat dan konsentrasi yang bersangkutan, bukan metodenya apakah daring atau tatap muka.
“Mereka yang hadir secara fisik di kelas belum tentu belajar, karena bisa saja melamun, tidak konsentrasi, tidak mengulang atau mempraktikkan materi, atau tak memiliki komitmen penuh pada kelas yang diikutinya,” jelasnya.
Di masa pandemi Covid-19, Kartu Prakerja memutuskan menggelar pelatihan secara daring untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Selain itu, pembelajaran secara daring memudahkan para peserta yang berasal dari daerah pelosok Indonesia, sehingga mereka tak harus datang ke ibu kota provinsi untuk belajar dan berlatih di lembaga-lembaga pelatihan. Belajar online adalah solusi untuk menjangkau Indonesia dengan cepat dan murah. Terbukti, dengan metode daring ini, 514 kabupaten dan kota se-Indonesia terjangkau Program Kartu Prakerja.
“Ini juga bagian dari misi menyebarkan pemahaman bahwa kita bisa belajar kapan pun, di mana pun dan dari siapa pun, secara digital. Kuncinya ada pada kemauan kita untuk mencari ilmu dan belajar,” ungkap Denni.
Akhirnya, Denni berpesan agar penerima Program Kartu Prakerja memiliki jiwa pembelajar sejati.
“Ilmu itu pasti akan memberikan hasil (positif) bagi mereka yang secara serius ingin mengambil hikmahnya. Program Kartu Prakerja jangan hanya dilihat dari insentifnya yang Rp 2,4 juta, tapi fokuslah pada ilmu, keterampilan dan pengetahuan yang bisa didapatkan, lalu praktikkan, kolaborasikan bersama dengan rekan-rekanmu. Insyaallah, akan ada keajaiban dan keberkahan,” tegasnya.
Denni mengingatkan ada janji bahwa Tuhan akan meningkatkan derajat orang-orang yang berilmu.
“Untuk itu, kerja keras dan gunakan ilmu itu dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (Red.)