JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Pasca selesainya rekapitulasi penghitungan suara yang telah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum dengan hasil pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan prosentase 55.5%. Relawan Alumni Trisakti Untuk Jokowi (TUJ) menyatakan menerima hasil penghitungan suara oleh Komisi
Pemilihan Umum sebagai keputusan yang sah dan konstitusional.
Untuk merayakannya, TUJ melakukan aksi damai dengan Berbagi Takjil kepada para pengguna jalan di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019. “Aksi damai ini kami lakukan sebagai ungkapan rasa syukur kami karena Pemilu telah berjalan dengan lancar, aman dan tertib. Karena berlangsung di bulan Ramadhan 1440 H, maka aksi damai ini kami ungkapkan melalui kegiatan ‘Berbagi Takjil’ untuk semua warga yang kebetulan melintas dan memerlukannya.
Kami berharap, aksi damai ini bisa turut membantu menurunkan tensi politik yang panas. Sekarang saatnya kita semua harus kembali bersama menjalin persatuan dan kesatuan. Menjaga kerukunan antar anak bangsa demi Indonesia yang damai dan bersatu.” demikian disampaikan Muhanto Hatta, Ketua Trisakti Untuk Jokowi (TUJ) dalam keterangan tertulisnya.
Lebih jauh Muhanto menyampaikan relawan TUJ juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada KPU, Bawaslu, TNI dan Polri, para petugas KPPS sehingga Pemilu 2019 bisa terlaksana secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, serta tertib dan aman. ”Tanpa stakeholder penyelenggara Pemilu di atas, demokrasi kita tidak akan berjalan seperti saat ini.
Kami (TUJ) sangat mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih kepada para penyelenggara Pemilu 2019” sambung Muhanto. Terkait dengan banyaknya petugas KPPS yang wafat dan sakit selama pelaksanaan Pemilu 2019, Sarah Wijanarko yang merupakan Sekjen Trisakti Untuk Jokowi (TUJ) menyampaikan rasa belasungkawa dan keprihatinan yang
mendalam.
“Kami (TUJ) sangat berduka atas wafatnya para pejuang demokrasi ini dan kami yakin apa yang mereka korbankan untuk bangsa dan negara ini tidak akan sia-sia.” lanjut Sarah Wijanarko. Alumni Trisakti Untuk Jokowi (TUJ) mengharapkan agar pihak yang dinyatakan kalah berdasarkan rekapitulasi KPU bisa menerima keputusan tersebut dan bisa menggunakan jalur konstitusional jika mereka tidak puas.
“Semua diharapkan bisa menahan diri dan tidak memperkeruh suasana dengan melakukan tindakan-tindakan melawan hukum. Kita tidak ingin bangsa kita dinilai tidak aman oleh bangsa lain sehingga akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap pembangunan bangsa kita” sambung Muhanto Hatta.
“Kami menghimbau semua pihak agar menjaga kerukunan antar bangsa demi Indonesia yang damai dan bersatu” pungkas Muhanto dan Sarah kompak. Trisakti Untuk Jokowi, dideklarasikan di Jakarta pada 9 Februari 2019, adalah sebuah komunitas relawan alumni Trisakti yang menyatakan dukungannya terhadap Paslon 01 dalam pilpres 2019.
Perlu diketahui, secara aktif, TUJ telah bekerja berfokus di Jakarta untuk mengkampanyekan dukungan pada Jokowi-Ma’ruf Amin. Landmark kegiatan TUJ adalah film documenter yang dibuat bersama Nia Dinata bertajuk Sejarah Yang Tidak Diajarkan Di Sekolah, keduanya bisa dilihat di channel YouTube TUJ (TrisaktiuntukJokowi).
Pewarta: Putri