JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Yayasan Tunas Muda Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) bekerjasama dengan Kemendikbud RI menggelar Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dengan tema “Peningkatan Kapasitas Implementasi Kurikulum 2013 Paud Tahun 2019”, bertempat di Aula IKKT Pragati Wira Anggini, Jl. Proklamasi No. 33 Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).
Dalam pelatihan yang diikuti oleh 80 guru Paud dari Yayasan Tunas Muda, Yayasan Kartika Jaya, Yayasan Ardhya Garini dan Yayasan Hangtuah, diberikan pembekalan mengenai “Pengembangan Bahasa dan Matematika Anak Usia Dini” oleh Dr. Yuliani Nurani, M.Pd., “Pengelolaan Kelas bermuatan Steam dengan menggunakan Loose Parts” oleh Iswadi Idris, M.Pd. dan “Pelatihan Penguasaan Kompetensi Music and Movement untuk menjadi guru Paud professional” oleh Dr. Phil. Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus.
Dalam pembekalannya Dr. Yuliani Nurani menyampaikan bahwa bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu, mengubah dan mengontrol perilaku, membantu perkembangan kognitif, membantu mempererat interaksi dengan orang lain dan berperan untuk kesuksesan sosialisasi individu serta mengekspresikan keunikan individu.
“Tahapan perkembangan baca bagi anak usia dini terdiri dari tahap fantasi (magical stage), tahap pembentukan konsep diri (self concept stage), tahap membaca gambar (brigging reading stage), tahap pengenalan bacaan (take-off reader stage) dan tahap membaca lancar (independent reader stage),” jelasnya.
Sedangkan pembelajaran matematika pada anak usia dini merupakan proses yang akan terus terjadi sepanjang kehidupan anak. “Landasan pembelajaran matematika pada anak usia dini, yaitu anak dapat mempelajari fakta-fakta, berpikir kritis, anak mampu untuk memecahkan masalah dan bermakna bagi anak,” kata Dr. Yuliani Nurani.
Selanjutnya dikatakan bahwa prinsip pembelajaran matematika meliputi rencana pengalaman yang nyata, amati untuk memahami kemampuan dan minat anak, berikan kesempatan belajar sesuai cara belajar anak, pendidik sebagai fasilitator, merancang aktivitas yang sesuai dengan tingkat perkembangan, berikan aktivitas matematika yang bermakna, dan mendorong anak untuk berbicara.
Sementara itu, Iswadi Idris, M.Pd. dalam paparannya menyampaikan bahwa Steam merupakan kepanjangan dari Science, Technology, Engineering, Art dan Mathematic. “Steam mendorong anak untuk membangun pengetahuan tentang dunia di sekeliling mereka melalui mengamati, menanya, dan menyelidiki,” ungkapnya.
Dijelaskan pula bahwa Loose Parts berupa bahan-bahan yang terbuka dapat terpisah, dapat disatukan kembali, dibawa, digabungkan, dijajar, dipindahkan, dan digunakan sendiri ataupun digabungkan dengan bahan-bahan lain. Sedangkan Loose Parts dapat berupa benda alam atau sintetis, seperti bahan alam diantaranya batu dan tanah, bahan plastik seperti pipa dan ember, bahan logam diantaranya uang koin dan kunci, bahan kayu dan bambu seperti seruling dan tongkat, bahan benang dan kain diantaranya pita dan karet, bahan kaca dan keramik seperti botol kaca dan ubin keramik, serta bahan bekas kemasan diantaranya kardus dan karton wadah telor.
Pembekalan terakhir disampaikan oleh Dr. phil. Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus, yang menyampaikan bahwa musik memiliki peranan sangat penting untuk menstimulus perkembangan potensi dasar anak. Menurutnya, berdasarkan hasil riset, kegiatan bermain musik bisa meningkatkan kemampuan gerak, sesuatu yang sangat diperlukan untuk perkembangan kognitif, juga mendorong perkembangan kreativitas anak melalui eksplorasi terhadap pengalaman baru.
“Musik dapat mengurangi akses yang timbul oleh proses belajar akademik yang lebih banyak menyentuh fungsi otak sebelah kiri dan musik berada dalam wilayah fungsi otak bagian kanan. Hal ini berarti bahwa musik memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan daya pikir anak,” katanya.
Pewarta: Damar