banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

SMA Pradita Dirgantara Sepakati Kerja Sama dengan Meikei High School Jepang

Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) dan Meikei High School Jepang resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara daring

BOYOLALI, BeritaBhayangkara – Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) dan Meikei High School Jepang resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara daring, Kamis, (7/10/2021). Kerja sama ini akan fokus pada join research, pertukaran pelajar/guru, (sister school), dan short course untuk guru-guru science SMA Pradita Dirgantara (SMA PD) dan Meikei High School. Perjanjian ini akan membuka peluang baru di bidang pengembangan akademik serta kesempatan baru untuk belajar di luar negeri bagi kedua institusi.

Ketua Umum Yasarini, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa kerja sama ini adalah bukti keseriusannya untuk menjadikan SMA PD banyak terlibat di level internasional. Kerja sama ini, menurut Ny. Nanny juga memegang peranan penting untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang, khususnya untuk kolaborasi pendidikan dan hubungan bilateral.

“Jika ada siswa dari Jepang, apalagi dari sama-sama sekolah IB, SMA PD sangat terbuka untuk menerimanya. Ini semua tentu demi kebaikan anak-anak kita dan karena itulah hari ini kita tandatangani kerja sama dengan Meikei” ungkap Ny. Nanny.

Sementara itu Kepala Sekolah Meikei High School, Jun Miyazaki mengungkapkan bahwa pihaknya tidak sabar untuk menindaklanjuti kerja sama dengan SMA PD, khususnya program pertukaran pelajar/guru antar kedua sekolah.

“Pandemi Covid-19 ini menjadikan banyak penyesuaian program di sekolah kami, salah satunya kerja sama dengan SMA PD ini. Saya sendiri sangat mengapresiasi MoU ini dan tidak sabar untuk bisa segera merealisasikannya,” ujar Miyazaki.

Kerja sama antara SMA PD dan Meikei High School ini akan berlangsung selama 5 tahun, berlaku sejak MoU diteken. Selama masa MoU, antara SMA PD dan Meikei akan mengirimkan minimal satu siswa untuk program pertukaran pelajar pada tiap tahunnya. Selain pertukaran pelajar, kedua belah pihak juga bisa mengirimkan guru untuk terlibat langsung di proses pembelajaran sekolah masing-masing. (*)