JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Ibu Sahra (72), warga Desa Negeri Wakal, penderita sakit komplikasi dievakuasi ke Rumah Sakit Tentara (RST) TK III Dr.J.A. Latumeten di Ambon oleh 711 Quick Respons Satgas Yonif 711 Rks. Tersebut disampaikan Dansatgas 711/Rks Letkol Inf Fanny Pantouw, dalam rilisnya di Negeri Wakal, Kabupaten Maluku, Selasa (5/2/2019).
Wakal merupakan sebuah Negeri (desa) yang secara administratif berada dalam Kecmatan Leihitu, Maluku Tengah dan berjarak sekitar 36 km dari Kota Ambon.
Diungkapkan Dansatgas, bahwa saat ini Yonif 711/Rks yang dipimpinnya tengah bertugas sebagai Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) di wilayah Maluku, dan salah satu jajarannya digelar di Pos Wakal.
“Selain bertanggungjawab terhadap pengamanan wilayah, kita juga menjalankan pembinaan teritorial untuk membantu warga yang ada di sekitar Pos. Seperti halnya Pos Wakal, yang merupakan jajaran dari SSK I,” terangnya.
Mengingat, keterbatasan sarana dan prasarana serta kondisi di wilayah penugasanya, Fanny Pantouw membentuk 711 Quick Respon (nomor telepon 085280711711), yang tujuannya sebagai tim yang pertama kali melakukan tindakan pertolongan pertama, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan .
“Ide tersebut muncul, setelah melihat kondisi wilayah penugasan kami yang sangat dinamis namun juga terbatas dalam hal sarana prasarana pendukung seperti alat transportasi, sarana komunikasi, khususnya pada situasi darurat dan malam hari,” tuturnya.
“Seperti, kejadian kemarin malam, karena Puskesmas (Kecamatan) tidak buka 24 jam dan Rumah Sakit terdekat berjarak cukup jauh, ditambah sarana transportasi terbatas, tengah malam, tim quick respon mengevakuasi ibu Sahra ke RST Latumenten Ambon,” ujarnya.
Dijelaskan Dansatgas, tindakan yang dilakukannya itu berdasarkan laporan dari Danki SSK 1 Kapten Inf Junior Gideon, yang menyampaikan bahwa Sahra dalam kondisi kritis, namun sarana transportasi di wilayah tersebut sangat terbatas.
“Negeri Wakal berjarak cukup jauh dari kota Ambon, medannya merupakan pegunungan serta jalan yang dilalui pun sempit. Setelah laporan dari Danki SSK 1 sekitar pukul 23.00 WIT, tentang permintaan bantuan evakuasi warga yang sakit, maka segera kita kirimkan tim kesehatan dan dokter berikut Ambulance,” jelasnya.
“Puji Tuhan, setiba disana, tim masih bisa mengevakuasi Ibu Sahra dengan aman dan lancar ke RST Latumenten yang fasilitasnya lebih lengkap” ujar lulusan Akmil 2000 ini.
Terkait hubungan dengan masyarakat, Fanny menuturkan bahwa dirinya telah menyampaikan kepada seluruh jajaranya, agar jangan pernah ragu untuk membantu masyarakat, apalagi disaat situasi kritis seperti yang dialami Sahra.
“Bagi kami, keberadaan Satgas agar dapat diberdayakan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya saling menjaga keamanan wilayah, juga saling bantu terhadap kesulitan yang dialaminya,” tegasnya.
“711 Quick Respon senantiasa ada dan siap sedia setiap saat, tidak hanya melayani kesehatan prajurit namun juga masyarakat. Bahkan, Setiap hari berkeliling ke jajaran Pulau Ambon mengecek kesehatan anggota juga melayani masyarakat secara gratis,” imbuhnya.
Sementara itu, Alfira (35) anak dari Ibu Sahra, terharu sekaligus bangga atas bantuan dari prajurit TNI kepada ibunya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas TNI, dengan adanya fasilitas dokter dan ambulance gratis ini masyarakat merasa sangat terbantu, sehingga apabila ada masyarakat yang sakit dapat cepat di bawa ke rumah sakit,” pungkasnya.
Pewarta : Putri