BANTEN, BeritaBhayangkara.com – Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda 6 (enam) Kecamatan di Kabupaten Lebak, Rabu (1/1/2020) lalu, meninggalkan trauma bagi sebagian warganya. Kepolisian Daerah Polda Banten melalui Ditbinmas Polda Banten menurunkan Polisi Wanita (Polwan) untuk pemulihan psikis dan memberikan bantuan.
“Trauma terhadap korban bencana khususnya anak-anak tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” kata Kasubbaganev Ditbinmas Polda Banten Kompol Melinda Berliana Efendi saat ditemui di Kota Serang, Jum’at (17/1/2020).
Menurutnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam penanganan pacsa bencana. Bukan hanya revitalisasi atau menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya, namun trauma healing perlu dilakukan.
“Pemulihan trauma pasca bencana penting dilakukan agar para korban dapat segera kembali melanjutkan kehidupannya secara normal,” ujar Melinda.
Trauma healing dilakukan dengan mengajak bermain, bernyanyi dan pemberian bingkisan disela-sela permainan anak yang dimainkan bersama para pengungsi di Posko Pengungsian Ponpes Da’rul Mustafa, Cipanas, Kabupaten Lebak.
Di Posko Pengungsian yang dihuni sekitar 356 orang dan 108 orang tersebut diantaranya adalah anak-anak dari balita hingga remaja. Mereka mendapatkan bantuan berupa perlengkapan sekolah dan kebutuhan lainnya.
Sementara itu Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menambahkan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan upaya penanganan pasca bencana. Pengerahan personel dengan membantu masyarakat terdampak bencana masih dilakukan di Kecamatan Lebakgedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung dan Cimarga.
“Termasuk pendistribusian bantuan kebutuhan khususnya wilayah terisolir dengan heli milik Kepolisian masih kita lakukan jika cuaca memungkinkan,” ungkap Kombes Pol Edy Sumardi.
Pewarta: Damar