KALTIM, BeritaBhayangkara.com – Tidak hanya sebagai bagian dari ibadah umat muslim, bagi Satgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM perayaan Idul Adha 1440 Hijriah merupakan momentum untuk saling berbagi dan meningkatan kepedulian sosial bersama warga di Perbatasan RI-Malaysia.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303/SSM Kostrad Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos. M.I.Pol. di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/19).
Taufik Ismail menyampaikan, kegiatan berkurban adalah salah satu amalan yang dapat meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama.
“Apabila kita termasuk orang yang cukup dalam hal harta, hendaknya kita menyisihkan sebagian harta kita untuk berkurban dimana kemudian kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Dansatgas menambahkan, kegiatan ini bukan hanya ibadah saja namun memperkuat kebersamaan TNI dan rakyat.
“TNI hadir di tengah masyarakat dan membantu segala aspek kegiatan masyarakat guna terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat, “ pungkasnya.
Pada pelaksanaan Sholat Idul Adha 1440 Hijriah ini, bertindak selaku Imam dan Khotib Ustad Sadaqah yang menyampaikan hikmah dan pesan-pesan Idul Adha.
Dikatakannya, Hari Raya Kurban menjadi momentum yang baik untuk saling berbagi antar umat manusia. Namun dibalik itu semua, hari raya kurban juga bisa dijadikan momentum untuk memotong bibit kebencian dan sikap yang tidak baik apabila masih ada dalam diri kita masing-masing.
“Saling membersihkan batin, hati dan diri, untuk saling memaafkan berbagai kekhilafan. Banyak makna kehidupan yang bisa dipetik apabila ingin ditelusuri lebih jauh tentang Hari Raya Idul Adha yang bisa dijadikan sebagai pedoman hidup, “ ujarnya.
Pada hari raya Idul Adha kali ini mengambil Tema jadikan hikmah Idul Adha 1440 Hijriah sebagai momentum peningkatan ketaqwaan dan semangat rela berkorban guna mendukung tugas pokok TNI AD.
Hari raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, ditambahkannya, tidak dapat terlepas dari kisah teladan yang digambarkan dalam Al-Quran melalui seorang yang mulia yaitu Nabi Ibrahim AS yang mampu menjalankan perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail dengan cara menyembelihnya.
“Ujian yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dapat kita bayangkan, seorang Nabi pun mendapatkan ujian dari Allah SWT, apalagi kita sebagai manusia biasa. Hal ini, menunjukkan bahwasanya keislaman, keimanan dan ketakwaan kita akan terus diuji oleh Allah SWT untuk melihat di mana, pada level apa dan kualitas apa kita berada,” tegas Ustad Sadaqah dalam khutbahnya.
Setelah kegiatan shalat Idul adha selesai dilanjutkan dengan bersalam salaman dengan seluruh jemaah Shalat Idul Adha baik dari pihak satgas maupun masyarakat. Usai Sholat Idul Adha dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban sejumlah dua ekor sapi.
Pewarta: Ptri