PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Setiap daerah di Indonesia menyimpan keunikan tersendiri, seperti bahasa daerah, pakaian adat, makanan khas, maupun kebiasaan masyarakatnya, tidak banyak yang tahu bahwa Papua memiliki adat istiadat yang sudah ada sejak turun temurun salah satunya adalah upacara bakar batu. Ini merupakan upacara tradisional yang penting dilakukan oleh masyarakat disini. Kegiatan kali ini diikuti oleh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 514/SY.
Hal tersebut disampaikan Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 514/SY Mayor Inf Danang Biantoro, S.I.P, M.Si., saat menghadiri upacara bakar batu dalam rangka acara adat istiadat Papua, bertempat di Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Selasa (13/8/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 514/SY menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 1 Agustus 2019 terjadi kecelakaan sebuah truk angkutan pedesaan yang berisikan masyarakat Kampung Mewulok, Distrik Muara. Kejadian tersebut menyebabkan salah seorang penumpang truk meninggal dunia di lokasi kejadian. “Sesuai dengan hukum adat istiadat masyarakat Papua, maka pengemudi truk harus membayar denda atau menyelenggarakan upacara bakar batu,” ujarnya.
Lanjut dikatakan Mayor Inf Danang, selang beberapa hari setelah mendapat informasi kecelakaan tersebut, Lettu Arh Sandi Wastu sebagai Perwira Pembinaan Mental (Pabintal) beserta 5 orang personel Satgas, berinisiatif menuju rumah Kepala Distrik Muara untuk menjadi mediator (penengah) dengan memanggil perwakilan keluarga korban dari Kampung Mewulok agar permasalahan segera diselesaikan.
“Kampung Muara dan Mewulok merupakan daerah yang berada dalam wilayah penugasan kami, seluruh Warga di daerah ini, selalu kami jaga agar mereka dapat hidup rukun satu sama lain,” ungkap Mayor Inf Danang.
Pada upacara bakar batu Yamoben Wonda selaku Kepala Distrik Muara, yang menyatakan merasa puas dan senang dengan kehadiran perwakilan anggota Satgas untuk membantu menyelesaikan permasalahan di kampungnya.
“Beruntung dengan kehadiran Bapak-Bapak dari TNI dapat menjadi penengah sehingga musyawarah dapat dilakukan dan memperoleh hasil yang memuaskan kedua belah pihak, dengan diadakannya acara bakar batu hari ini sebagai wujud penghormatan adat istiadat di Tanah Papua,” katanya.
Pewarta: Ptri